JAKARTA, KOMPAS — Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah memiliki peran membantu perekonomian negara. Namun, mereka selalu terkendala persoalan klasik, seperti minimnya akses dukungan finansial, pengurusan izin usaha, dan kekurangan sumber daya manusia yang memadai.
Berangkat dari kondisi tersebut, Head of Small Medium Enterprise Center Universitas Indonesia Zakir Machmud berpandangan, keterlibatan pemerintah saja tidak cukup. Komunitas atau korporasi swasta peduli UMKM seharusnya ikut terjun memberikan solusi.
"Masalah yang dihadapi pelaku UMKM selalu berputar pada tiga hal, yakni akses pinjaman, izin usaha, dan sumber daya manusia. Swasta ataupun komunitas bisa mengambil peran membantu di salah satu masalah itu," ujar Zakir yang ditemui di sela-sela acara konferensi pers Danamon Entrepreneur Awards 2017, Jumat (22/9), di Jakarta.
Pendiri dan Direktur Pelaksana Mountain Kejora Ventures (perusahaan modal ventura) Sebastian Togelang mengatakan, kemunculan perusahaan rintisan bidang teknologi finansial (tekfin) melengkapi keberadaan layanan perbankan. Sebagai contoh, perusahaan penyedia layanan pinjam-meminjam berbasis teknologi bekerja sama dengan bank untuk memudahkan distribusi pinjaman.
Inovasi keuangan
Selain model pinjam-meminjam berbasis teknologi informasi, Indonesia sebenarnya masih membutuhkan bentuk inovasi keuangan lainnya. Inovasi yang muncul diharapkan mendukung ekosistem ekonomi digital di mana di dalamnya terdapat UMKM.
"Lebih dari 40 persen total transaksi di China sekarang berasal dari tekfin pembayaran, sementara di India telah mencapai 20 persen. Posisi Indonesia sepertinya baru 1 persen. Artinya, inovasi teknologi keuangan yang lahir di Indonesia harus didorong lebih aktif melihat kebutuhan warga, semisal sesuai target pasar UMKM," katanya.
Head of Corporate Communications PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) Atria Rai mengemukakan, pihaknya telah terlibat pembinaan UMKM sudah lama. Salah satu bentuknya adalah kompetisi wirausaha sosial yang dimulai tahun 2006. Kompetisi ini sekarang bernama Penghargaan Wirausaha Danamon.
Andris Wijaya, pengusaha nasi liwet instan asal Garut, Jawa Barat, mengatakan, pelaku UMKM kerap kali kesulitan pemasaran.
(MED)