logo Kompas.id
EkonomiSuku Bunga Acuan Turun Lagi
Iklan

Suku Bunga Acuan Turun Lagi

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin, dari 4,5 persen menjadi 4,25 persen. Penurunan suku bunga acuan itu diharapkan dapat mendukung perbaikan intermediasi perbankan dan pemulihan kondisi ekonomi domestik yang sedang berlangsung. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), Jumat (22/9), juga menurunkan suku bunga deposit facility atau simpanan rupiah bank di BI sebesar 25 basis poin menjadi 3,5 persen. Suku bunga lending facility atau pinjaman rupiah bank dari BI sebesar 25 basis poin menjadi 5 persen. Kebijakan tersebut berlaku efektif 25 September 2017.Agustus lalu, Rapat Dewan Gubernur BI juga menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin. Deputi Gubernur BI Mirza Adityaswara mengatakan, ada sejumlah kondisi yang membuat BI melonggarkan kebijakan moneter melalui penurunan suku bunga. Kondisi itu adalah inflasi 2017 yang di bawah ekspektasi, inflasi 2018 yang diproyeksikan di bawah 3,5 persen, dan defisit transaksi berjalan yang aman. "Defisit transaksi berjalan itu di bawah 2 persen produk domestik bruto pada 2017 dan di bawah 2,5 persen PDB di 2018," kata Mirza kepada Kompas. Kondisi lain yang mendukung adalah surplus neraca pembayaran yang lebih tinggi, yang diperkirakan 11 miliar dollar AS pada 2017, dan sekitar 6 miliar dollar AS pada 2018. "Risiko Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed sudah sesuai ekspektasi pasar," kata Mirza. Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Walyo dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin, mengatakan, BI juga memperhitungkan rencana kenaikan suku bunga acuan The Fed dan normalisasi neraca Bank Sentral AS. Hal itu seiring dengan keputusan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan mengurangi neraca bank sentral pada Oktober mendatang dan menaikkan FFR sekali lagi pada tahun ini."BI menilai risiko pasar keuangan global relatif terjaga. Meski demikian, BI tetap akan terus mencermati risiko yang masih tetap ada itu hingga akhir tahun ini," katanya.Kredit perbankanDody mengatakan, penurunan suku bunga acuan itu akan meningkatkan fungsi intermediasi perbankan menyalurkan kredit. Saat ini, fungsi intermediasi perbankan masih berjalan lambat.Pertumbuhan kredit pada Juli 2017 masih rendah, yakni 8,2 persen dalam setahun. Angka itu membaik dari Juni 2017 yang tumbuh 7,8 persen dibandingkan dengan Juni 2016. Pertumbuhan kredit yang tinggi terjadi pada sektor konstruksi, listrik, jasa, dan pertanian."Pada Juli 2016-Agustus 2017, suku bunga acuan BI telah turun 175 basis poin. Hal itu diikuti dengan penurunan suku bunga kredit perbankan sebesar 115 basis poin. Artinya, masih ada ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kreditnya secara bertahap," katanya.Secara terpisah, ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede, mengatakan, pertumbuhan kredit tahun ini cukup sulit mencapai dua angka karena konsolidasi sektor riil masih berlanjut. Permintaan kredit yang lemah tecermin dari perlambatan pertumbuhan likuiditas perekonomian sampai Juli 2017. Permintaan kredit yang lemah itu juga dipengaruhi keterbatasan belanja pemerintah yang sebenarnya dapat mendongkrak investasi swasta dan konsumsi rumah tangga. Kendati transmisi kebijakan moneter masih berjalan dan ditandai dengan tren penurunan suku bunga kredit, stimulus fiskal dari pemerintah diperlukan agar mampu mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan investasi."Peningkatan konsumsi masyarakat itu selanjutnya akan direspons oleh peningkatan belanja modal sektor riil atau korporasi sehingga dapat mendongkrak permintaan kredit," kata Josua. Josua mengatakan, permintaan kredit diperkirakan akan membaik seiring dengan ekspektasi perbaikan ekonomi domestik. (HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000