Tidak Semua Tujuan Wisata di Bali Terdampak Erupsi Gunung Agung
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Informasi yang beredar seputar kondisi Gunung Agung di Bali membuat sebagian turis enggan berkunjung ke pulau itu dalam waktu dekat. Padahal, tidak semua daerah terdampak erupsi, hanya Karangasem, Klungkung, dan Bangli. Penerbangan juga belum mengalami kendala karena bandara masih beraktivitas seperti biasa.
Nyoman Suweta, pemilik Bhanuswari Resort, Minggu (24/9), mengatakan, Ubud sebagai salah satu destinasi wisata yang berjarak lebih dari 50 kilometer tidak terkena dampak langsung dari erupsi Gunung Agung. ”Daerah yang dihimbau untuk waspada adalah Karangasem, Klungkung, dan Bangli. Selain daerah itu, kami masih beraktivitas seperti biasa,” ujarnya di ajang Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2017, Jakarta.
Nyoman mengatakan, jumlah peningkatan pengunjung justru terjadi di resor miliknya. Beberapa turis dengan destinasi Candi Dasa dan Pantai Amer yang berlokasi di Karangasem lebih memilih menginap di resornya akibat dari meningkatnya status Gunung Agung. ”Ada 10 kamar diisi oleh turis yang semula berlibur di Karangasem,” ucapnya.
Jonatan Umbu (24), pengunjung GATF, mengatakan, erupsi Gunung Agung tidak mengurangi minatnya untuk berlibur ke Pulau Dewata. ”Bali sudah punya nama sehingga erupsi gunung ini tidak mengubah keinginan saya untuk berlibur kesana,” tuturnya.
Gencarnya pemberitaan tentang status Gunung Agung membuat sebagian turis yang akan berlibur ke Bali meninjau kembali rencana mereka. Rossy Astagina, Manager Penjualan Pramana Hotels Group, mengatakan, jumlah pengunjung stan hotel ini di GATF pada hari kedua, Sabtu (23/9), menurun drastis. ”Hari pertama kami menjual tujuh paket, tetapi di hari Sabtu, saat status menjadi Awas, paket yang terjual hanya dua dan stan kami tidak seramai hari sebelumnya. Baru pada hari ini penjualan naik menjadi 16 paket,” tuturnya saat ditemui di GATF 2017, Jakarta, Minggu (24/9).
Selain itu, kunjungan turis asing ke hotel bintang empat dan lima milik grup yang berlokasi di Ubud ini juga menurun. Biasanya jumlah kamar yang terisi mencapai 80 persen per harinya.
Namun, saat status gunung meningkat, pengunjung berkurang sehingga kamar yang terisi hanya 60 persen. Banyak pelanggan yang menelepon ingin memastikan Ubud tidak terkena dampak erupsi Gunung Agung.
”Pelanggan kami hampir 80 persen adalah turis Eropa, sisanya dari Australia, China, dan turis lokal. Saya yakin Ubud, Sanur, Kuta, dan daerah lainnya di Bali masih aman dikunjungi karena tidak semua terkena dampak erupsi,” ujar Rossy. (DD12)