logo Kompas.id
EkonomiProyek Gas Sumbang Rp 48...
Iklan

Proyek Gas Sumbang Rp 48 Triliun

Oleh
· 3 menit baca

BOJONEGORO, KOMPAS — Proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur, bakal menambah penerimaan negara Rp 48 triliun. Penerimaan itu datang dari bagian negara dalam kontrak jual beli gas untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Cadangan gas di lapangan itu sebanyak 1,9 triliun kaki kubik.Pada Senin (25/9), peletakan batu pertama proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru dilakukan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan. Sejumlah pejabat yang hadir antara lain Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik, Presiden ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) Daniel Wieczynski, Asisten II Pemerintah Provinsi Jawa Timur Fatah Yasin, Bupati Bojonegoro Suyoto, serta jajaran direksi PLN."Gas dari lapangan Jambaran-Tiung Biru dialirkan untuk pembangkit PLN di Jatim dan Jateng, serta untuk kebutuhan industri. Dengan kontrak hingga 2035, potensi penerimaan negara lebih dari Rp 48 triliun," ujar Amien.Peletakan batu pertama proyek itu menandai pelaksanaan pekerjaan yang diperkirakan memakan waktu empat tahun. Proyek ini diperkirakan bakal menyerap tenaga kerja sekitar 6.000 orang.Dalam sambutannya, Suyoto berharap rakyat Bojonegoro, khususnya di sekitar lapangan gas Jambaran-Tiung Biru, mendapat manfaat langsung dari proyek tersebut. Proyek pengembangan lapangan gas dengan operator PT Pertamina EP Cepu, anak usaha Pertamina, diharapkan Suyoto dapat menyerap tenaga kerja lokal."Misal, untuk sopir atau mandor, sebaiknya dari tenaga lokal, tak perlu didatangkan dari luar (Bojonegoro). Selain itu, proyek pengembangan ini dapat berdampak bagi perbaikan infrastruktur di sekitar lokasi proyek," ujar Suyoto.Komersialisasi gas pada proyek ini mencapai 172 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sebanyak 100 MMSCFD untuk Pertamina dan akan dialirkan ke PLN untuk pemenuhan kebutuhan listrik di Jatim dan Jateng. Adapun alokasi sebanyak 72 MMSCFD dialirkan untuk memasok kebutuhan industri di Jateng dan Jatim. Harga gas di kepala sumur sebesar 6,7 dollar AS per juta metrik british thermal unit (MMBTU) dan tak berubah selama 30 tahun. Dengan biaya pengangkutan sebesar 0,9 dollar AS per MMBTU, maka harga di pembangkit listrik PLN menjadi 7,6 dollar AS per MMBTU.Mengenai harga gas tersebut, Jonan menyebut angka itu adalah yang termurah untuk wilayah Jawa bagian tengah. Ia berharap, harga gas yang murah untuk pembangkit listrik dapat menghasilkan tarif listrik yang murah dan terjangkau. Terkait saham partisipasi sebesar 10 persen, pemerintah pusat akan membuat formulasinya dalam hal teknis.Total biaya investasi dan operasi proyek ini diperkirakan mencapai 3,457 miliar dollar AS atau sekitar Rp 46 triliun. Nilai itu belum termasuk ongkos pembangunan pipa Gresik ke Semarang sepanjang 267 kilometer dengan investasi 515 juta dollar AS atau sekitar Rp 7 triliun. Pipa gas itu untuk pengaliran gas bagi sektor industri. (APO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000