Paket Acara Tambah Daya Tarik Destinasi

JAKARTA, KOMPAS — Pengemasan acara atau event pariwisata menambah daya tarik destinasi Indonesia yang sudah lama menyimpan kekayaan alam dan budaya. Oleh karena itu, pembuatan acara perlu dikerjakan secara serius dengan melibatkan lintas instansi pemerintah dan komunitas lokal. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dadang Rizki Ratman, Rabu (27/9), di Jakarta, mengatakan, pemerintah telah menetapkan 10 destinasi unggulan, yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Belitung), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Lesung (Banten), Candi Borobudur (Magelang), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Pulau Morotai (Maluku Utara), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur). Setiap destinasi unggulan memiliki kekayaan alam atau budaya sebagai daya tarik utama. Pembangunan infrastruktur dan sarana pun dilakukan, baik oleh pemerintah maupun swasta. Pada destinasi Danau Toba, misalnya, kini telah memiliki Bandara Silangit dan beberapa prasarana fisik sedang dibangun. "Pada saat bersamaan pemerintah dan komunitas setempat menyusun acara pariwisata, seperti festival bunga dan kegiatan olahraga berbasis wisata (sport tourism)," ujarnya. Pemerintah juga menetapkan destinasi tematik antara lain bahari dan ekowisata. Tematik bahari menyebar pada sekitar 30 destinasi, sedangkan ekowisata mencakup sekitar 17 destinasi. Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, narasi kebudayaan yang dimiliki suatu destinasi dapat dipakai sebagai bahan acara pariwisata. Contohnya, dongeng dan legenda. Dalam pengemasan acara pariwisata, kompetensi sumber daya manusia yang profesional juga perlu disiapkan. Menurut Direktur Pemasaran Luar Negeri Badan Ekonomi Kreatif Bonifasius Pudjianto, pihaknya mengembangkan program Inovatif dan Kreatif Melalui Kolaborasi Nusantara yang mempertemukan profesional dengan pelaku industri kreatif lokal. (MED)