logo Kompas.id
EkonomiMenakar Investasi pada...
Iklan

Menakar Investasi pada Obligasi Ritel

Oleh
· 3 menit baca

Pemerintah menawarkan Obligasi Ritel RI seri 014. Penawaran berlangsung sejak Jumat (29/9) hingga 19 Oktober mendatang. ORI 014 ini ditawarkan dengan tingkat kupon bunga sebesar 5,85 persen. Jangka waktunya tiga tahun.Penerbitan ORI perdana pada Agustus 2006. Pada umumnya pemerintah menerbitkan satu ORI dalam setahun. Meskipun, pernah diterbitkan dua kali dalam satu tahun, yaitu pada 2007 dan 2008.Instrumen ini diperuntukkan khusus bagi investor ritel atau investor perorangan. Investor institusi tidak diperkenankan membeli ORI pada pasar perdana. Pembelian ORI minimal Rp 5 juta. Selanjutnya, ORI bisa dibeli dengan kelipatan Rp 5 juta, sedangkan maksimal Rp 3 miliar. Ada 18 bank umum dan satu perusahaan sekuritas yang menjadi agen penjual obligasi 14 ini.Kupon bunga yang ditawarkan lebih tinggi ketimbang rata-rata suku bunga deposito berjangka waktu satu tahun, yang saat ini 5,65 persen. Saat ini, tingkat suku bunga cenderung menurun. Tidak tertutup kemungkinan Bank Indonesia terus menurunkan tingkat suku bunga acuan. Jika ini terjadi, maka selisih suku bunga deposito dengan kupon bunga akan semakin besar.Produk ORI juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang baru beralih dari produk tabungan ke produk investasi. Kupon bunga akan dibayarkan setiap bulan, mirip dengan bunga yang diberikan deposito. Bagi mereka yang memerlukan arus kas setiap bulan, ORI dapat digunakan sebagai sarana investasi. Kupon yang diberikan tetap hingga jatuh tempo, kendati suku bunga di pasar naik atau turun.ORI juga merupakan instrumen investasi yang bebas risiko. Pemerintah menjamin ORI, baik kupon maupun pokoknya. Jika penjaminan yang diberikan pada deposito maksimal Rp 2 miliar -dengan syarat-, maka perlindungan terhadap ORI lebih tinggi karena satu investor dapat membeli ORI maksimal Rp 3 miliar, tanpa syarat. Potensi pemerintah gagal bayar menjadi sangat kecil. Jaminan ini juga dikuatkan undang-undang. Kendati memiliki masa jatuh tempo tiga tahun, ORI dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Masa investor wajib memegang ORI selama dua kali pembayaran kupon atau dua bulan. Setelah itu, investor dapat melepaskan ORI ke pasar sekunder.Harga obligasi, termasuk ORI dinyatakan dalam persen. Jika melepas di pasar sekunder dalam keadaan tingkat suku bunga menurun, harga ORI akan naik, di atas 100 persen. Misalnya, ORI senilai Rp 5 juta dan dihargai 102 persen sehingga saat ORI ini dijual, pembelinya harus membayar 102 persen kali Rp 5 juta atau Rp 5,1 juta. Investor penjual mendapat keuntungan Rp 100.000, selain keuntungan dari pembayaran kupon bunga.Dari sisi pajak penghasilan, tarif pajak untuk penghasilan dari kupon ORI 15 persen. Tarif ini lebih rendah dari tarif pajak untuk bunga deposito yang sebesar 20 persen. ORI juga dapat dipinjamkan atau dijaminkan kepada pihak lain. ORI merupakan partisipasi warga untuk mendukung pendanaan pembangunan nasional. Sepanjang 10 tahun penerbitan ORI, pemerintah berhasil menyerap dana Rp 144,125 triliun. (Joice Tauris Santi)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000