Kualitas Mesti Diperhatikan
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia, yang sedang gencar membangun infrastruktur, harus memperhatikan kualitas infrastruktur tersebut. Sebab, Indonesia terletak di wilayah rawan bencana alam, yang berpotensi mengancam ketahanan infrastruktur. Terkait kondisi itu, konsultan konstruksi-sebagai penasihat utama dalam pembangunan infrastruktur-berperan strategis dalam menjamin ketahanan infrastruktur. Demikian benang merah dalam Konferensi Federasi Internasional Konsultan (FIDIC/The International Federation of Consulting Engineers) yang dibuka Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro di Jakarta, Senin (2/10). Konferensi berlangsung pada 1-3 Oktober 2017 dengan tema "Infrastructure Resilient-Improving Life". Bambang mengatakan, konferensi yang diikuti 500 konsultan dari 65 negara ini sangat bermanfaat bagi Indonesia. "Di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur seperti saat ini, saling berbagi pengetahuan dan informasi akan membuat ketahanan infrastruktur kita semakin tinggi," kata Bambang. Presiden FIDIC Jae-Wan Lee mengatakan, persoalan ketahanan infrastruktur dihadapi semua negara. Setiap negara mempunyai karakteristik alam yang berbeda-beda. Namun, semua kondisi tersebut bisa menjadi ancaman bagi ketahanan infrastruktur."Kita boleh bilang, Amerika Serikat memiliki infrastruktur yang bagus yang dirancang dengan baik. Namun, ternyata tidak cukup kuat ketika diterjang badai. Ada jembatan atau jalan yang hancur karena badai besar kemarin di Houston, Texas. Oleh karena itu, konsultan harus benar-benar mampu merancang infrastruktur dengan ketahanan maksimal," kata Lee.Lee mengatakan, konsultan konstruksi wajib mendorong infrastruktur yang berkualitas, berkelanjutan, dan berintegritas. Ketua Asosiasi Konsultan Indonesia (Inkindo) Nugroho Pudji Rahardio mengatakan, konsultan memiliki peran penting dalam menentukan keputusan berinvestasi. "Konsultan bisa menentukan apakah sebuah investasi infrastruktur bisa diwujudkan atau tidak," katanya. Nugroho mengatakan, konsultan perlu meningkatkan kapasitasnya untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat. (ARN)