logo Kompas.id
EkonomiMomentum Pertumbuhan Harus...
Iklan

Momentum Pertumbuhan Harus Dijaga

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kalangan pelaku usaha berharap agar situasi politik menjelang pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden harus tetap mendukung kondisi perekonomian nasional. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus membaik perlu dijaga agar momentum pertumbuhan tidak terganggu. Hal itu disampaikan Wakil Presiden Komisaris PT Adaro Energy Tbk Theodore Permadi Rachmat di Jakarta, Senin (2/10). "Kondisi perekonomian Indonesia sudah membaik. Kondisi ekonomi dunia juga membaik. Harga komoditas mulai naik. Momentum ekonomi makro yang membaik harus dijaga," kata Theodore Permadi Rachmat yang dikenal dengan Teddy Rachmat.Teddy menilai, para politisi sudah mulai berancang-ancang untuk memasuki tahun pemilu dua tahun mendatang. "Pengaruh politik terhadap ekonomi pasti ada. Namun, pengusaha perlu menyadari bahwa kondisi politik itu hanya bersifat sementara," kata Teddy.Menurut Teddy, kondisi perekonomian dan indikator ekonomi makro Indonesia yang sudah bagus perlu terus dijaga dan ditingkatkan. "Lembaga pemeringkat menilai Indonesia menjadi negara layak investasi," ujar Teddy. Selain itu, dari indeks daya saing global, Indonesia mengalami perbaikan peringkat dari 41 menjadi 36 dari 137 negara yang disurvei. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2017 mencapai 5,01 persen. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2017 mencapai 5,2 persen.Wakil Presiden PT Astra Agro Lestari Joko Supriyono mengatakan, pembangunan perekonomian juga kepastian hukum. "Kalau tidak, orang atau investor yang berinvestasi untuk jangka panjang menjadi cemas dan khawatir. Itu sangat tidak bagus," kata Joko.Pertumbuhan ekonomi Menurut Joko, investasi langsung sangat dibutuhkan untuk mendorong penyerapan tenaga kerja, peningkatan daya beli masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi. Investasi portofolio kurang bagus bagi fundamen ekonomi karena dana dapat ditarik dengan cepat. "Isu-isu tendensius jangan dimanfaatkan untuk kepentingan politik jangka pendek dan pragmatis karena sangat rentan. Apalagi, masih banyak masyarakat yang mudah terprovokasi karena masalah pendidikan yang rendah dan berbagai strata sosial," kata Joko. Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners Vivian Secakusuma menilai, sudah banyak kebijakan yang positif. Kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan suku bunga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan investasi. Secara umum, kebijakan penurunan suku bunga akan berdampak baik bagi perekonomian juga investasi. "Dengan penurunan suku bunga, diharapkan orang tidak lagi menyimpan dana di perbankan, tetapi membelanjakan uangnya," kata Vivian. Dengan belanja masyarakat tersebut, perekonomian akan menjadi lancar dan lebih aktif. Pembelian masyarakat mendorong perusahaan pun akan berkinerja lebih baik lagi. Bagi perusahaan yang tercatat di bursa, kenaikan kinerja itu akan membuat harga saham meningkat. (FER/JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000