logo Kompas.id
EkonomiPekerjaan Paruh Waktu Semakin ...
Iklan

Pekerjaan Paruh Waktu Semakin Berkembang

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pekerjaan pekerja paruh waktu sebagai mitra penyelenggara layanan ekonomi berbagi, seperti kendaraan umum berbasis aplikasi, semakin berkembang. Pekerjaan ini digeluti wirausaha, bahkan kelompok profesional. Salah satu contohnya adalah di Uber, yang baru-baru ini menyurvei 8.000 mitra pengemudi di 34 kabupaten/ kota di Indonesia. Hasilnya, sebanyak 60,1 persen mitra telah menjalankan usaha lebih dari dua tahun. Sekitar 45,6 persen mitra berwirausaha di bidang jasa, seperti binatu, tur, salon, guru les, rental mobil, dan konstruksi. Sekitar 44,4 persen mitra menyebutkan omzet usaha utama mereka berkisar Rp 1 juta-Rp 5 juta per bulan."Penumpang merasa Uber sebagai alternatif transportasi, sementara pengemudi lebih mandiri dalam memperoleh penghasilan. Khusus mitra wirausaha, kami akhirnya mengembangkan program pelatihan bernama UberEntrepreneur pada Oktober-Desember 2017. Mitra pengemudi bisa mengakses materi bisnis hingga pemasaran," ujar Head of Public Policy and Government Affairs Uber untuk Indonesia, John Colombo, Selasa (3/10), di Jakarta.Pengalaman bekerja paruh waktu di layanan kendaraan umum berbasis aplikasi dialami Edo Dika Pradana (29) dan Ely Nurfaidah (27). Edo adalah warga Solo yang memiliki pekerjaan utama sebagai produsen mode berbahan limbah kayu "Eastwood". Adapun Ely berasal dari Surabaya dan memiliki bisnis penyelenggara acara.Pada tahun 2016, Perkumpulan Prakarsa melalui risetnya berjudul "On-Demand Transport Workers in Indonesia", menemukan, sebanyak 51 persen dari 205 responden pengemudi transportasi umum berbasis aplikasi pernah bekerja di sektor formal. Mengutip data Badan Pusat Statistik, penciptaan lapangan kerja pada kegiatan ekonomi formal pada 2011-2014 rata-rata 1 juta orang per tahun. Sementara pada 2015-2017 turun menjadi rata-rata 350.0000 orang per tahun. Untuk kegiatan ekonomi informal selama 2011- 2014, tenaga kerja berkurang rata-rata 625.000 orang per tahun. Pada 2015-2017, jumlah tenaga kerja bertambah rata-rata 883.000 per tahun (Kompas, 9/5).Asisten Deputi Pengembangan Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Budi Mustopo mengemukakan, rasio kewirausahaan saat ini sekitar 1,65 persen. Rasio ini meningkat dibandingkan dengan tiga tahun lalu, yakni 1,45 persen. Pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan nasional 3,1 persen pada 2020. Dengan peningkatan rasio, pemerintah berharap semakin banyak lapangan pekerjaan baru. Rasio kewirausahaan menunjukkan jumlah wirausaha terhadap jumlah penduduk. Kementerian Koperasi dan UKM berperan membina dan memberikan pelatihan kepada pelaku usaha. Setiap tahun, alokasi anggaran yang disediakan Rp 130 miliar-Rp 135 miliar untuk kuota 20.000 pengusaha. Budi menambahkan, serapan dana pelatihan tersebut sebesar 78 persen per September 2017. (MED)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000