logo Kompas.id
EkonomiPerbankan Syariah Perlu...
Iklan

Perbankan Syariah Perlu Berinovasi

Oleh
· 2 menit baca

DEPOK, KOMPAS — Aset, dana pihak ketiga, dan pembiayaan perbankan syariah nasional tumbuh dari tahun ke tahun. Meski demikian, perbankan syariah masih perlu terus berinovasi dan bersinergi agar dapat meningkatkan pangsa pasar.Hal itu mengemuka dalam konferensi pers IB Vaganza atau Expo Perbankan Syariah Nasional di Depok, Jawa Barat, Jumat (6/10). Dalam konferensi pers, Direktur Penelitian, Pengembangan, Pengaturan, dan Perizinan Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Deden Firman, Senior Executive Vice President Risiko dan Komunikasi BNI Syariah Tribuana Tunggadewi, dan Regional Head III Bank Mandiri Syariah Edhie Rosman menjadi narasumber. Deden mengatakan, pada Januari-Agustus 2017, aset perbankan syariah tumbuh 6,57 persen, pembiayaan 7,92 persen, dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 10,59 persen. Dibandingkan dengan Januari-Agustus 2016, aset perbankan syariah tumbuh 23,15 persen, pembiayaan 21,10 persen, dan DPK 25,99 persen."OJK memperkirakan, hingga akhir tahun ini aset bisa tumbuh sama seperti akhir tahun lalu, yaitu 20 persen. Adapun pembiayaan diperkirakan tumbuh 10-12 persen. Kendati lambat, realisasi aset dan pembiayaan tersebut cukup baik," katanya. Menurut Deden, pangsa pasar perbankan syariah cukup besar. Potensi yang bisa dimanfaatkan adalah mengoptimalkan nasabah simpanan yang per Agustus lalu sebanyak 23 juta nasabah."Mereka yang semula menjadi penabung, bisa dialihkan ke produk-produk syariah lain, seperti pembiayaan dan investasi, untuk mengembangkan usaha mereka," katanya.Tribuana mengemukakan, BNI Syariah sudah bersinergi dan berinovasi untuk meningkatkan pertumbuhan pangsa pasar BNI Syariah. Sinergi yang telah dilakukan antara lain dengan rumah sakit Islam, universitas atau perguruan tinggi, dan mendorong pertumbuhan wisata halal di Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Barat. "Kami juga mengembangkan digitalisasi perbankan syariah, salah satunya melalui Wakaf Hasanah atau digital wakaf. Melalui digital wakaf, nasabah bisa menabung dana untuk diwakafkan sesuai proyek yang diinginkan menggunakan aplikasi yang disediakan di telepon seluler," kata Tunggadewi. Edhie Rosman mengatakan, Bank Syariah Mandiri berinovasi dengan menawarkan produk-produk baru. Salah satu produk itu adalah Cicil Emas yang mengajak nasabah berinvestasi sehingga mengurangi perilaku konsumtif.Direkur Bank Syariah Bukopin Aris Wahyudi mengatakan, target penyaluran pembiayaan sebesar 23 persen diperkirakan meleset, hanya tercapai 11-12 persen. "Total pembiayaan yang telah disalurkan hingga Agustus 2017 sebesar Rp 5,1 triliun. Sektor penyumbangnya adalah pendidikan dan kesehatan," ujarnya.IB Vaganza merupakan kerja sama OJK dan pelaku perbankan syariah untuk menyosialisasikan perbankan syariah. (HEN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000