JAKARTA, KOMPAS — Indonesia Modest Fashion Designer yang didukung Kementerian Pariwisata akan menyelenggarakan pameran dan pergelaran mode dalam Indonesia Modest Fashion Week 2017 di Jakarta Convention Center pada 12-15 Oktober 2017.
Penyelenggaraan Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2017 ini sebagai sarana mempromosikan karya anggota Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) ke pentas dunia sekaligus mendukung pariwisata yang tahun ini menargetkan 15 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 265 juta pergerakan wisatawan Nusantara di Tanah Air.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara (Deputi BP3N) Kemenpar Esthy Reko Astuti memberikan apresiasi terhadap penyelenggaran IMFW 2017 sebagai rangkaian dalam menyongsong Indonesia menjadi kiblat fashion Muslim dunia pada 2020.
”Mode dan pariwisata merupakan bagian penting dari industri kreatif. Mode menjadi magnet pariwisata Indonesia yang mengandalkan pada potensi budaya sebesar 60 persen, alam 35 persen, dan buatan manusia 5 persen,” kata Esthy dalam jumpa pers persiapan IMFW 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Senin (9/10).
Esthy menambahkan, tiga produk industri kreatif, yakni mode, kuliner, dan cendera mata, menjadi bagian penting karena berkontribusi besar bagi sektor pariwisata. ”Sebagian besar pengeluaran wisatawan dibelanjakan untuk ketiga produk ini, selain akomodasi hotel dan transportasi,” kata Esthy.
Menurut Jeny Tjahyawati, Project Director IMFW 2017, perkembangan fashion yang sangat pesat belakangan ini menjadi daya tarik tersendiri, khususnya modest fashion yang memberikan inspirasi mode kepada para pencinta mode secara global. ”Daya tarik ini bisa saling bersinergi mengingat mode dapat menjadi bagian menarik yang dapat ditawarkan ke sektor lain, yakni industri pariwisata. Keduanya bisa saling berkolaborasi untuk mempromosikan Indonesia dan memperlihatkan potensi fashion Indonesia yang pada akhirnya turut mendongkrak kunjungan wisatawan,” katanya.