Penyelundupan Benih Lobster Masih Merajalela

JAKARTA, KOMPAS — Aparat pemerintah bekerja sama dengan kepolisian beberapa kali menggagalkan penyelundupan benih lobster dan lobster ukuran kecil. Permintaan benih lobster dari luar negeri sangat tinggi dengan harga menggiurkan, yakni mencapai 17 dollar AS per ekor.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengawasan Mutu (BKIPM) dan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rina, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (9/10), mengemukakan, penyelundupan benih lobster dipicu oleh harga jual lobster selundupan yang tinggi. Benih itu diselundupkan ke Vietnam dan Filipina.

Selama Maret hingga Oktober 2017, jumlah penyelundupan benih lobster yang digagalkan sebanyak 1.876.087 ekor dengan nilai sebesar Rp 281,41 miliar.

Kepala Pusat Karantina Ikan (Kapuskari) Riza Priyatna mengatakan, penyelundupan benih lobster berlangsung di sejumlah tempat, antara lain bandar udara, pelabuhan, di lembaga permasyarakatan, kawasan perdagangan, dan perumahan.

Pada 7 Oktober 2017, aparat BKIPM dan Hasil Perikanan KKP bekerja sama dengan aparat kepolisian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, dan petugas keamanan penerbangan (Avsec) Angkasa Pura menggagalkan penyelundupan benih lobster sebanyak 32.200 ekor yang dikemas dalam 74 kantong dan dibawa dalam dua koper melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Dengan harga benih lobster sebesar 17 dollar AS per ekor, jika lobster dibesarkan hingga berukuran 800 gram, harga jualnya menjadi Rp 1,8 juta per ekor. (LKT)