JAKARTA, KOMPAS — Para investor asing mulai membeli saham di Bursa Efek Indonesia. Pada pembukaan perdagangan, Selasa (10/10), indeks menguat tipis 0,08 persen menjadi 5.919.
Kenaikan indeks ini ditopang oleh enam sektor pasar pagi ini. Sektor yang paling banyak menguat adalah sektor pertambangan yang naik 1,18 persen. Adapun sektor lain yang juga menguat adalah sektor perkebunan sebesar 0,21 persen, sektor konstruksi sebesar 0,19 persen, sektor perdagangan naik 0,15 persen, sektor infrastruktur naik 0,08 persen, dan sektor keuangan yang naik 0,07 persen.
Masih ada sektor yang melemah. Sektor yang paling dalam penurunannya adalah sektor aneka industri dan barang konsumen yang turun masing-masing 0,11 persen.
Setelah berhari-hari membukukan penjualan bersih, investor asing terlihat mulai masuk ke pasar. Pagi ini investor asing membukukan pembelian bersih senilai Rp 11,45 miliar di pasar reguler dan Rp 15,16 miliar di seluruh pasar.
Sementara itu, pasar saham di kawasan Asia dibuka menguat. Di Tokyo, indeks Nikkei menguat 0,32 persen menjadi 20.757 dan indeks Kospi melonjak 1,77 persen menjadi 2.436.
Di Wall Street, setelah kenaikan berturut-turut indeks S&P 500 berakhir pekan lalu, kini, kenaikan indeks Nasdaq pun terhenti. Sebelumnya indeks Nasdaq naik dalam sembilan hari berturut-turut. Para investor menantikan kinerja emiten.
Pada dini hari tadi, indeks Nasdaq ditutup melorot 0,16 persen. Indeks S&P 500 pun turun 0,18 persen dan indeks Dow Jones turun tipis 0,06 persen. Sebelum melemah, indeks Dow Jones sempat menyentuh titik tertinggi pada pertengahan perdagangan.
Sementara itu, dari pasar komoditas, harga minyak masih perlahan naik. Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2017 di New York Mercantile Exchange naik tipis menjadi 49,64 dollar AS per barrel dari penutupan hari sebelumnya yang berada pada 49,58 dollar AS per barrel. Harga minyak mentah jenis Brent pengiriman Desember juga naik tipis menjadi 55,81 dollar AS per barrel.