logo Kompas.id
EkonomiMode untuk Tarik Wisatawan
Iklan

Mode untuk Tarik Wisatawan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Menjelang akhir tahun, berbagai kegiatan digelar di Indonesia untuk menarik wisatawan. Kegiatan yang dipadukan dengan pariwisata ini merupakan bagian penting dalam industri kreatif. Kegiatan terkait mode, misalnya, juga diselenggarakan untuk mendorong industri kerajinan dan menarik wisatawan. Apalagi, Indonesia dinilai berpotensi dikembangkan sebagai pusat mode atau busana muslim dunia. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti mengatakan, mode dan pariwisata menjadi bagian penting dari industri kreatif. "Mode menjadi magnet pariwisata Indonesia yang mengandalkan pada potensi budaya. Selama ini, potensi budaya berkontribusi untuk pariwisata 60 persen, alam 35 persen, dan buatan manusia 5 persen," kata Esthy dalam jumpa pers persiapan Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2017 di Jakarta, Senin (9/10). Mode busana muslim bisa mengangkat budaya lokal. Sebab, busana muslim dapat menggunakan kain adat dari beberapa daerah di Indonesia. "Dengan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia, setiap daerah berpotensi menjadi pusat mode dengan keunikan tersendiri," kata Esthy.Dalam rangka mendorong Indonesia menjadi pusat mode busana muslim dunia, Indonesia Modest Fashion Designer yang didukung Kementerian Pariwisata akan menyelenggarakan pameran dan pergelaran mode pada IMFW 2017 di Jakarta Convention Center, 12-15 Oktober 2017. Sementara itu, badan usaha milik negara (BUMN) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggelar Pesona Mandiri Nusa Dua Fiesta 2017. Kegiatan ini menjadi ajang promosi penggunaan transaksi nontunai dan menggairahkan sektor pariwisata.Direktur Utama ITDC, Abdulbar Mansoer, di Jakarta, kemarin, menjelaskan, Pesona Mandiri Nusa Dua Fiesta 2017 diselenggarakan pada 11-15 Oktober 2017. Kegiatan tersebut sebenarnya sudah 20 kali digelar. Namun, baru tahun ini Bank Mandiri dilibatkan sebagai bentuk sinergi BUMN. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, Bank Mandiri terus mengampanyekan transaksi nontunai, seperti dalam kegiatan di Nusa Dua, Bali, tersebut. "Melalui kegiatan itu, kami ingin membudayakan transaksi non- tunai dan menciptakan kesadaran menggunakan uang elektronik," katanya. Saat ini, lanjut Rohan, pengguna uang elektronik yang diterbitkan Bank Mandiri, yakni e-money, diperkirakan sebanyak 9,7 juta orang. Kunjungan wisatawanDalam jumpa pers kemarin, Abdulbar menyebutkan, kegiatan pariwisata yang diselenggarakan BUMN di Bali itu untuk menggairahkan sektor pariwisata meskipun saat ini bukan masa puncak kunjungan wisatawan mancanegara. Selain itu, pariwisata Bali juga sedang menghadapi kondisi Gunung Agung. "Rencana harus tetap berjalan," kata Abdulbar. Dalam setahun, sebanyak 940.000 wisatawan mancanegara berkunjung ke Nusa Dua. Tahun ini, jumlahnya ditargetkan meningkat menjadi 1 juta orang. Kawasan Nusa Dua memiliki 19 hotel dan vila, yang secara keseluruhan memiliki 5.200 kamar. (ARN/FER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000