logo Kompas.id
EkonomiTeknologi Finansial Perluas...
Iklan

Teknologi Finansial Perluas Pembiayaan

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan jasa teknologi finansial mengambil peran pembiayaan bagi masyarakat yang belum memiliki akses pembiayaan dari perbankan. Untuk lebih meningkatkan akses masyarakat terhadap industri keuangan, model bisnis konvensional perbankan perlu diintegrasikan atau disinergikan dengan perkembangan teknologi finansial.Hal itu mengemuka dalam diskusi bertema "Transformasi Layanan Perbankan Menembus Era Digital" yang diselenggarakan Infobank di Jakarta, Selasa (10/10). Hadir sebagai pembicara ekonom dan Rektor Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya A Prasetyantoko, CEO Investree Adrian Gunadi, dan Head Group of Retail Payment System Financial Inclusion Bank Indonesia Pungky Wibowo. "Investree bukan bank, tetapi marketplace yang memfasilitasi fungsi pinjam-meminjam," kata Adrian. Akses masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) atau pelaku industri kreatif, terhadap pembiayaan dari perbankan masih terbatas dan menjadi masalah di Indonesia. Menurut Adrian, pelaku UKM dan pelaku industri kreatif sebenarnya memiliki penerimaan dan kemampuan membayar pinjaman. Namun, mereka tetap tidak mudah mendapat pembiayaan dari perbankan karena terbentur persyaratan agunan. Karena itu, Investree mengincar pangsa pasar pembiayaan yang belum tersentuh perbankan. Prasetyantoko mengatakan, dari riset Universitas Atma Jaya terhadap 500 responden, terungkap bahwa akses masyarakat kelas menengah ke bawah terhadap perbankan masih rendah. Selain itu, akses masyarakat terhadap perbankan juga tidak terkait dengan demografi dan letak atau keberadaan kantor bank. Rekam jejak Riset itu menunjukkan, meskipun masyarakat berada dekat dengan kantor bank, 31 persen masyarakat tidak memiliki rekening di bank. Alasan responden tidak memiliki rekening di bank adalah tidak memiliki uang. "Namun, faktanya, 80 persen memiliki telepon genggam. Mayoritas memiliki sepeda motor dan memiliki kewajiban kredit," kata Prasetyantoko. Selain itu, responden juga mengatakan memiliki minat atau rekam jejak untuk mengembangkan usaha kecil, seperti warung makanan. Bank konvensional sulit menangkap pangsa pasar masyarakat kelas menengah ke bawah itu. Untuk bisa melayani pembiayaan atau membuka akses perbankan terhadap masyarakat kelas bawah, diperlukan inovasi dan perubahan model bisnis perbankan, yaitu model bisnis teknologi finansial. "Teknologi finansial tidak bisa ditolak dan akan memengaruhi kehidupan kita," katanya. Pungky mengatakan, dalam membuat regulasi, BI selalu terbuka terhadap berbagai masukan. Regulasi perlu menciptakan iklim usaha dan kompetisi yang sehat serta menjaga prinsip kehati-hatian. Selain itu, aspek keamanan dalam sistem keuangan digital juga sangat penting. (FER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000