logo Kompas.id
EkonomiTahun Politik Diharapkan Ikut ...
Iklan

Tahun Politik Diharapkan Ikut Dorong Perekonomian

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Para manajer investasi pengelola dana optimistis perekonomian pada tahun 2018 akan lebih baik dari tahun ini. Menjelang pemilihan umum, biasanya perekonomian meningkat karena banyak uang yang beredar. Belanja pemerintah dan rumah tangga yang mendukung perekonomian pun biasanya lebih besar. "Tahun 2018 ada pilkada-pilkada penting di beberapa provinsi," kata Head of Intermediary Business, Schroders Investment Management Indonesia Teddy Oetomo di Jakarta, akhir pekan lalu.Tahun depan ada pilkada di provinsi padat penduduk, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Penduduk pada ketiga provinsi ini sekitar 40 persen dari total populasi Indonesia. Dari sisi ekonomi, dana kampanye pada tiga provinsi tersebut sekitar 30 persen dari perekonomian Indonesia.Teddy mengatakan, data-data ekonomi makro Indonesia menunjukkan perbaikan. Risiko yang akan dihadapi lebih banyak merupakan risiko eksternal. "Seperti, misalnya, inflasi global, seperti apa kenaikan suku bunga di AS, apakah reformasi pajak akan berlangsung, hingga siapa yang menjadi Gubernur Bank Sentral, The Fed, nanti," ujar Teddy.Terkait investor asing yang masih terus melepaskan portofolionya dari pasar Indonesia, Teddy mengatakan, parameter penilaian investor asing banyak, mencakup juga risiko kawasan, tidak hanya risiko di Indonesia saja. Walaupun ekonomi Indonesia baik, tetapi masih ada beberapa risiko kawasan atau risiko di pasar negara berkembang yang, investor asing bisa keluar dari bursa Indonesia.Waspadai risikoPortofolio Manager Manulife Aset Management Indonesia Adrian Tanuwijaya mengatakan, ada beberapa risiko yang perlu dicermati hingga akhir tahun 2017 ini. "Tingkat keyakinan, baik dari investor, dunia usaha maupun konsumen akan menjadi kunci penting bagi iklim investasi dan sentimen di pasar finansial," katanya.Adrian mengatakan, data ekonomi makro Indonesia stabil. "Data ekonomi makro Indonesia tetap menunjukkan stabilitas dengan inflasi terkendali, cadangan devisa mencapai rekor tertinggi, neraca berjalan terjaga, serta nilai tukar rupiah yang ada di kisaran target pemerintah dan Bank Indonesia," kata Adrian.Sejak 25 Mei lalu, para investor asing terus membukukan penjualan bersih di bursa. Kepala Riset Mirae Aset Indonesia Taye Shim memperkirakan investor asing sedang melakukan penyesuaian kembali dengan tingkat inflasi yang rendah di Indonesia serta perkiraan belanja pemerintah yang melemah. Sepanjang tahun ini, investor asing telah membukukan penjualan bersih Rp 15,6 triliun. (JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000