Yang Muda yang Melindungi Diri
Pelaksana Tugas Direktur Utama BNI Life, Geger N Maulana, mengatakan, profil nasabah BNI Life umumnya tersebar di kisaran usia 25-55 tahun dengan latar belakang demografi bervariasi, berdasarkan kebutuhan dan jenis produknya.
Adapun kelompok umur 25-40 tahun merupakan segmen usia nasabah terbesar BNI Life. Mereka termasuk kategori keluarga muda Indonesia yang sudah memikirkan kepentingan perlindungan asuransi serta sudah memiliki perencanaan keuangan yang matang.
”Mereka sudah menyadari kebutuhan perihal kepastian perlindungan asuransi, seperti kesehatan, pendidikan, dan jiwa. Bagi mereka yang tergolong ekonomi mapan, asuransi dipakai untuk tambahan investasi,” ujar Geger.
Geger mengatakan, perusahaannya memang perlu membangun kesadaran berasuransi bagi masyarakat sejak usia muda. Oleh sebab itu, BNI Life rutin menyelenggarakan beberapa program literasi keuangan.
Untuk menyasar segmen usia muda, BNI Life umumnya menggunakan metode bincang-bincang di radio dan acara kunjungan. Namun, metodenya pun bergeser. Tim akhirnya terjun ke komunitas anak muda. Tujuannya, memudahkan penyampaian akan pentingnya berasuransi.
Belakangan, BNI Life pun mulai menekuni pemasaran asuransi berbasis teknologi digital. Sebagai langkah awal, BNI Life gencar berpromosi dan menggelar informasi manfaat asuransi melalui media sosial.
Kembangkan produk
Tren digital tidak serta-merta membuat perusahaan asuransi beralih mengadopsi teknologi finansial (tekfin). Sebaliknya, beberapa perusahaan asuransi di Indonesia bergelut dalam mengembangkan inovasi produk yang pas bagi nasabah kekinian.
Simak pengalaman Zurich Topas Life. Sejak September 2017, perusahaan asuransi jaringan Zurich ini mulai memasarkan Zurich Proteksi 8. Produk ini merupakan produk asuransi jiwa dengan penawaran premi mulai Rp 50.000 per bulan dan ada pengembalian pembayaran premi sebesar 108 persen setelah 8 tahun masa perlindungan. Zurich Topas Life mengklaim Zurich Proteksi 8 cocok bagi nasabah berusia 18-30 tahun.
Head of Communication and Strategic Marketing Zurich Topas Life Chiqita Winaring Hayu menyebutkan, hampir 50 persen nasabah Zurich Topas lahir pada tahun 1981-1995 dan rata-rata sudah membangun keluarga muda.
”Informasi mengenai produk beserta perlindungan risiko asuransi banyak bertebaran di internet. Tidak heran apabila masyarakat sekarang sudah melek asuransi. Kendalanya adalah literasi, menanamkan pengertian, serta mengajak mereka jadi nasabah,” ungkap Chiqita.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015, generasi milenial Indonesia mencapai 84 juta jiwa, setara dengan 50 persen total penduduk usia produktif di Tanah Air. Generasi ini merupakan pasar yang berpotensi sangat besar untuk disasar pelaku industri asuransi, meskipun pada umumnya kesadaran proteksi di kalangan ini masih rendah.
Faktanya, berdasarkan riset Niel- sen Global tahun 2015, milenial masih dianggap sebagai generasi yang paling sedikit tersentuh asuransi.
Kasus yang lumrah terjadi, warga usia muda atau keluarga muda lebih suka mengeluarkan uang Rp 50.000 untuk membeli satu gelas minuman kopi di kafe mahal daripada membeli premi asuransi.
Chiqita mengklaim, sejauh ini produk Zurich Proteksi 8 disambut baik oleh pasar. Meski demikian, Zurich Topas Life terus melakukan sosialisasi agar jumlah nasabahnya semakin banyak.
”Anak muda sekarang tidak segan berwirausaha. Kebanyakan justru memutuskan menikah pada usia 21-23 tahun. Bagi kami, mereka semua itu sasaran utama literasi asuransi dan pasar penting bagi Zurich Topas Life,” kata Chiqita.
Menurut Chiqita, pemasaran produk Zurich Proteksi 8 masih menggunakan jasa agen. Menurut rencana, tahun depan pemasaran akan dikerjakan bersama bank mitra.
Dengan fokus mengajak kaum muda menjadi nasabah, Zurich Topas Life berusaha memunculkan inovasi produk yang dekat dengan keseharian mereka. Salah satunya melalui aplikasi bergerak bernama Teman Baik. Aplikasi ini bisa diunduh di Google Play Store atau Apple Store.
Cara kerja aplikasi Teman Baik adalah memberikan masukan dan saran seputar asuransi. Warga yang telah mengunduh dan bersedia mendaftar sebagai anggota Teman Baik akan memperoleh tawaran perlindungan risiko kecelakaan sebesar Rp 25 juta. ”Media sosial masih kami pakai sebagai sarana literasi dan pemasaran produk. Kami juga memiliki fitur menu Journal Zurich di laman perusahaan. Isinya seputar tips dan trik mengelola keuangan sampai gaya hidup sehat,” tutur Chiqita. (MEDIANA)