Informasi soal Pengajuan Kredit Minim
JAKARTA, KOMPAS — Informasi tentang mekanisme pengajuan pinjaman pribadi dan kartu kredit di bank masih kerap dirasa kurang oleh masyarakat. Hal ini menyulitkan mereka untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. Hal itu terungkap dari survei Google dan agensi riset pasar Kantar TNS terhadap 501 orang pengguna internet berusia 18-60 tahun di kota-kota besar Indonesia yang sedang mengambil pinjaman pribadi atau mendaftar kartu kredit baru. Survei bermetode wawancara ini menunjukkan, 83 persen dari total responden tidak memiliki atau kekurangan informasi tentang cara mengajukan permohonan pinjaman pribadi atau kartu kredit. Hanya 6 persen yang mengatakan bahwa laman resmi bank menampilkan informasi detail tentang mekanisme pengajuan pinjaman. Selebihnya memilih menggali data melalui mesin pencari digital dan meminta rekomendasi dari orang terdekat."Selama 2014 sampai sekarang, penelusuran artikel pinjaman pribadi dan kartu kredit di mesin pencari hanya tumbuh dua kali lipat. Aktivitas penelusuran banyak terekam menjelang Lebaran. Rata-rata mencari informasi teknis pengajuan, perbandingan kualitas pelayanan, dan rekomendasi," ujar Yudhistira Adi Nugroho, Insight Specialist Finance Google Indonesia. Survei Perbankan Bank Indonesia triwulan III-2017 menyebutkan, pertumbuhan kredit baru melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Indikasi tersebut tecermin dari saldo bersih tertimbang permintaan kredit baru triwulan III-2017 sebesar 77,9 persen atau lebih rendah daripada triwulan sebelumnya, yakni 83,4 persen. Melambatnya pertumbuhan kredit baru tersebut terjadi pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Sementara itu, Head of Customer Value Management, Card Products, and Proposition the Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) Indonesia Dewi Tuegeh mengatakan, perbankan kini gencar melakukan promosi layanan keuangan baik melalui pertemuan kelompok maupun media daring. Terkait pemakaian kartu kredit, khususnya, bank rajin menerbitkan promosi diskon transaksi. Menurut Dewi, setiap bank memiliki aneka jenis produk pinjaman yang bisa diakses nasabah sesuai kebutuhannya. "Jadi, produk pinjaman tidak selalu berbentuk kredit tanpa agunan dan kartu kredit. Beberapa bank saat ini gencar jemput bola melayani kebutuhan pembiayaan masyarakat," katanya. (MED)
