logo Kompas.id
EkonomiTanpa Penajaman, Target Akan...
Iklan

Tanpa Penajaman, Target Akan Meleset

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Tanpa penajaman dan peningkatan program perlindungan sosial, realisasi angka kemiskinan dan rasio gini pada 2019 akan meleset dari target. Apalagi, realisasi pertumbuhan ekonomi dipastikan di bawah target. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin per Maret 2017 mencapai 27,77 juta orang atau 10,64 persen dari total populasi. Pada periode yang sama, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur dengan rasio gini adalah 0,393. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPMJN) 2015-2019 menargetkan angka kemiskinan sebesar 7-9 persen pada 2019. Adapun rasio gini ditargetkan 0,36 pada 2019 berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi selama 2015-2019 rata-rata 7 persen. Pertumbuhan ekonomi selama 2015-2019 kemungkinan 5-5,5 persen sehingga sulit mencapai target angka kemiskinan dan rasio gini sebagaimana ditetapkan pada RPJMN 2015-2019. Namun, menurut kajian Lembaga Riset SMERU, target angka kemiskinan dan rasio gini masih bisa dicapai jika program perlindungan sosial dipertajam serta cakupan dan manfaatnya diperbesar. Kajian ini disampaikan Lembaga Riset SMERU pada seminar nasional yang digelar Kementerian Keuangan di Jakarta, Kamis (19/10). Hadir sebagai narasumber Kepala Kelompok Kerja Kebijakan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Elan Satriawan, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Harry Z Soeratin, Direktur Lembaga Riset SMERU Asep Suryahadi, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas Pungky Sumadi, dan Ekonom Kepala Program Kemiskinan Bank Dunia untuk Indonesia Vivi Alatas.Memperbesar manfaatAsep menyatakan, program perlindungan sosial efektif menurunkan angka kemiskinan. Namun, dengan program yang sudah berjalan, target 2019 tidak akan tercapai. Target rasio gini lebih sulit dicapai karena program perlindungan sosial tidak efektif mengurangi ketimpangan. "Karena itu, perlu penajaman program, memperbesar manfaat, memperbaiki integrasi sasaran program, serta memperbaiki akurasi sasaran," kata Asep.Kombinasi program bantuan langsung sementara masyarakat, beasiswa untuk siswa miskin, dan beras untuk rakyat miskin bisa menurunkan rasio gini jadi 0,363 pada 2019. Syaratnya, ketiga program itu mencakup 40 persen penduduk termiskin dengan manfaat yang ditingkatkan jadi tiga kali lipat manfaat saat ini.Elan mengatakan, penanggulangan kemiskinan dan pengurangan ketimpangan tidak sebatas melalui program perlindungan sosial. Faktor ekonomi makro tak kalah penting, antara lain pertumbuhan ekonomi inklusif, inflasi terkendali, dan penciptaan lapangan kerja. (LAS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000