Operator Berkompetisi Tingkatkan Kualitas

JAKARTA, KOMPAS — Layanan data internet diperkirakan menjadi kontributor utama pendapatan operator telekomunikasi seluler. Karena itu, kalangan pelaku industri berkompetisi menyediakan layanan berkualitas. Direktur Planning and Transformation PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Edward Ying, Senin (23/10), di Jakarta, mengatakan, saat ini, sekitar 35 persen dari total pendapatan berasal dari layanan data internet. Ada pergeseran perilaku konsumsi pelanggan dari semula layanan pesan pendek (SMS) dan telepon menjadi data internet. Sekitar 30 juta dari 178 juta pelanggan Telkomsel menggunakan layanan 4G LTE. Sisanya masih memakai layanan 2G dan 3G. Untuk menghadapi tren digital, Telkomsel juga mengembangkan produk dan jasa digital.Pada 17 Oktober, Telkomsel memenangi lelang frekuensi 2,3 gigahertz (GHz) dengan lebar pita 30 megahertz (MHz). Harga penawaran Telkomsel Rp 1,007 triliun. Kementerian Komunikasi dan Informatika menetapkan harga dasar penawaran Rp 366,720 miliar. Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah mengatakan, pihaknya sudah mengantongi surat penetapan sebagai pemenang seleksi frekuensi 2,3 GHz. Hasilnya dipakai untuk meningkatkan kualitas layanan data internet, khususnya 4G LTE, di area perkotaan besar. Kemkominfo juga mengumumkan penyerahan dokumen permohonan mengikuti seleksi pita frekuensi 2,1 GHz dilakukan pada Selasa ini dengan obyek seleksi adalah blok 11 dan 12. Kedua blok memiliki total lebar pita 10 MHz. Pelaksana Tugas Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemkominfo Noor Iza dalam siaran pers, mengatakan, penyerahan dokumen permohonan dilakukan pukul 09.00-11.00. Harga penawaran dasar adalah Rp 296,742 miliar. Operator di luar Telkomsel tetap bisa mengikuti seleksi. (MED)