logo Kompas.id
EkonomiMeski Laba di Triwulan III,...
Iklan

Meski Laba di Triwulan III, Garuda Masih Rugi

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Maskapai BUMN PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk membukukan laba bersih 61,9 juta dollar AS pada triwulan III-2017 atau tumbuh 216,1 persen dibandingkan dengan triwulan III-2016. Garuda Indonesia juga mencatatkan pendapatan operasi 1,225 miliar dollar AS. Dengan nilai tukar rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate sebesar Rp 13.570 per dollar AS kemarin, laba bersih yang dibukukan Garuda sepanjang Juli-September 2017 sebesar Rp 839,983 miliar. Laba bersih pada Juli-September 2017 itu menekan rugi bersih perusahaan pada Januari-Juni 2017. Secara keseluruhan, pada Januari-September 2017, Garuda masih membukukan rugi bersih 76,1 juta dollar AS atau Rp 1,032 triliun. Namun, rugi bersih itu tidak termasuk pengeluaran khusus (extraordinary items) yang sekitar 145 juta dollar AS untuk keperluan amnesti pajak dan membayar denda perkara persaingan usaha di Australia. Jika pengeluaran khusus diperhitungkan, maka Garuda rugi 222,039 juta dollar AS. Analis Bahana Sekuritas, Gregorius Gary, mengatakan, sejauh ini langkah manajemen Garuda Indonesia sudah tepat. "Belanja operasi hanya naik 3 persen dibandingkan dengan triwulan II-2017 dan utilisasi pesawat bisa ditingkatkan. Hasil yang dicapai Garuda saat ini sudah lebih baik dari ekspektasi pasar," kata Gary di Jakarta, Rabu (25/10)."Yang perlu diwaspadai adalah kenaikan harga bahan bakar dan penurunan jumlah penumpang pada triwulan IV tahun ini," ujar Gary. Pada Desember, jumlah penumpang cenderung meningkat. Namun, pada Oktober dan November, jumlah penumpang cenderung berkurang. Sementara kenaikan harga bahan bakar harus dicermati karena bahan bakar mengambil porsi sekitar 27 persen dari biaya produksi.Pada Juli-September 2017, penumpang Garuda Indonesia dan Citilink sebanyak 9,6 juta orang. Perbaikan kinerjaDirektur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, perbaikan kinerja perusahaan antara lain karena manajemen berupaya meningkatkan kinerja rute internasional, tingkat utilisasi pesawat, dan kontribusi pendapatan dari platform perdagangan elektronik atau e-dagang. Pada Januari-September 2017, Garuda Indonesia membukukan pendapatan operasi 3,111 miliar dollar AS atau tumbuh 8,6 persen dibandingkan dengan Januari-September 2016. "Peningkatan pendapatan operasi ditopang pertumbuhan kinerja operasional perusahaan di pasar internasional yang tercatat di atas rata-rata kinerja maskapai Asia Pasifik. Sejak awal tahun, perusahaan mengangkut 3,7 juta penumpang internasional atau tumbuh 12,8 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," kata Pahala, dalam siaran pers. (ARN/IDR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000