JAKARTA, KOMPAS -- Kebutuhan rumah di sekitar kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, diharapkan dapat ditopang proyek Meikarta. Saat ini ada tujuh kawasan industri di Cikarang dengan 15.000 ekspatriat dan ribuan pekerja.
Saat ini, pembangunan apartemen Meikarta di Cikarang terus berjalan. Pada akhir pekan ini, akan dilakukan penutupan atau pemasangan atap bangunan dua menara apartemen, sebagai tanda tuntasnya tahap konstruksi proyek. Selanjutnya, penyerahan unit kepada nasabah dilakukan mulai akhir 2018 secara bertahap.
Dua menara pertama tersebut merupakan bagian dari proyek Orange County yang sudah lebih dulu diluncurkan. Direktur Utama Meikarta Ketut Budi Wijaya mengatakan, kedua menara apartemen tersebut merupakan bagian dari 12 menara di kawasan Orange County, bagian dari proyek Meikarta. "Orange County akan menjadi kawasan pusat bisnis Meikarta," kata Ketut Budi dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/10).
Dari 12 menara itu, sebanyak enam di antaranya sedang dalam proses pembangunan. Penjualan untuk enam menara itu sudah mencapai 90 persen. Satu menara terdiri atas 450 unit.
Dana yang diperlukan untuk membangun satu menara sekitar Rp 1 triliun. Pendanaan untuk pembangunan proyek Meikarta masih mengandalkan sumber dana internal. Sebagian dana diperoleh dari prapenjualan unit apartemen. Total nilai proyek Meikarta sekitar Rp 278 triliun.
Chief Marketing Officer Lippo Homes Jopy Rusli mengatakan, penjualan unit apartemen Meikarta juga menyasar ekspatriat yang ada di sekitar Cikarang. "Sekitar 65 persen ekspatriat di sekitar Cikarang adalah orang Jepang," kata Jopy.
Pemesan apartemen Meikarta terdiri dari calon penghuni dan investor. Tingkat pengembalian investasi unit apartemen, menurut Jopy, juga menarik bagi warga asing.
Dalam kesempatan itu, Ketut mengatakan, efisiensi dapat membuat harga produk menjadi lebih murah. Dengan harga yang terjangkau, diharapkan lebih banyak orang yang dapat membeli rumah. "Pemerintah menyatakan kekurangan 11,38 juta unit rumah. Keadaan masyarakat bervariasi. Dengan harga terjangkau, diharapkan banyak yang dapat membeli rumah," kata Ketut.