logo Kompas.id
EkonomiSejak Muda Mulai Berinvestasi
Iklan

Sejak Muda Mulai Berinvestasi

Oleh
· 2 menit baca

Anak-anak muda yang baru saja lulus kuliah, mendapatkan pekerjaan yang cocok, mendapat penghasilan besar cenderung dianggap lebih boros dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Paparan media sosial, membuat generasi anak muda itu dipersepsikan lebih mementingkan penampilan untuk mendapatkan perhatian dan pujian.Mengunggah foto sedang berlibur di tempat eksotis, mengunjungi tempat gaul yang sedang dibicarakan, minum kopi di kafe menjadi keseharian mereka. Menggesek kartu kredit demi membayar wisata menikmati musim semi di Tokyo, bukan hal yang sulit mereka lakukan. Keren? Jelas terlihat keren.Sebaliknya, ketika ditanya berapa tabungan mereka? Ke mana mereka berinvestasi? Sebagian besar pun saling berpandangan lalu menggelengkan kepala.Laporan dari firma keuangan dan investasi, Charles Schwab, anak muda lebih banyak berbelanja dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka membelanjakan uang untuk kenyamanan dan kenikmatan, seperti taksi, kopi mahal, dan makan di restoran.Wells Fargo Asset Management Amerika Serikat melakukan survei terhadap 1.700 orang muda berusia 20-35 tahun. Seperti dilansir CNBC, survei tersebut menemukan bahwa mereka tidak percaya diri untuk berinvestasi. Sebanyak 20 persen responden menyatakan tidak akan berinvestasi di pasar modal dan 53 persen menyatakan merasa tidak nyaman berinvestasi di pasar modal.Survei lain dari Fidelity yang dimuat oleh Forbes.com menyatakan, hanya 62 persen anak muda yang menyatakan memiliki akun investasi. Lebih buruk lagi, hanya 9 persen yang memandang diri mereka merupakan investor.Walaupun survei itu dilakukan di Amerika Serikat, setidaknya dapat memberikan gambaran umum tentang pola investasi anak muda zaman sekarang. Senang membelanjakan uang agar terlihat keren, tetapi lupa menabung dan berinvestasi untuk masa depan.Untuk membeli secangkir kopi setidaknya diperlukan uang Rp 50.000, dalam sebulan sudah menghabiskan Rp 1,3 juta. Padahal, investasi di pasar modal dapat dimulai dari Rp 100.000 saja untuk investasi dengan membeli reksa dana. Untuk membeli saham, sudah ada program Yuk Nabung Saham dengan dana investasi mulai dari Rp 500.000 per bulan.Investasi Rp 100.000 per bulan selama 30 tahun dengan imbal hasil 10 persen per tahun akan menghasilkan Rp 226.048.792. Jika asumsi imbal hasil naik menjadi 12 persen, hasilnya akan menjadi Rp 349.496.413. Bagaimana kalau Rp 500.000 per bulan selama 30 tahun dengan imbal hasil 10 persen? Hasilnya menjadi Rp 1,1 miliar. (Joice Tauris Santi)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000