logo Kompas.id
EkonomiPola Kemitraan Petani Pacu...
Iklan

Pola Kemitraan Petani Pacu Pemerataan

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah terus mendorong dan mewujudkan pola kerja sama atau kemitraaan antara petani melalui koperasi atau badan usaha milik desa dengan korporasi besar. Melalui pola kemitraan diharapkan produktivitas dan skala usaha petani dapat meningkat dan memacu pemerataan ekonomi. Hal itu mengemuka dalam acara diskusi buku berjudul Menumbuhkembangkan Kemitraan Pertanian, Lesson-Learned Model Kemitraan Petani Asian Agri yang diselenggarakan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di Jakarta, Senin (30/10). "Pola kemitraan jangan berhenti pada pilot project, tetapi direplikasi lebih luas dan diterapkan pada komoditas lain," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro pada sesi penutupan acara diskusi tersebut.Tampil sebagai pembicara dalam diskusi itu, antara lain, salah seorang penulis buku Fadhil Hasan, Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Ahmad Erani Yustika, dan Direktur Eksekutif Dewan Minyak Sawit Indonesia Iskandar Andi Nuhung, dan moderator ekonomi, Aviliani. Rumah tanggaBambang mengatakan persoalan di sektor pertanian adalah jumlah rumah tangga usaha pertanian sebanyak 26,14 juta dan sebagian besar dari pekerja di sektor pertanian hidup di bawah garis kemiskinan sesuai Sensus BPS 2013. Selain itu, lanjut Bambang, persoalan lain adalah pendapatan petani yang rendah, skala usaha masih kecil, yaitu sekitar 0,5 hektar, sulit mengadopsi teknologi baru, dan usaha tani masih tradisional dan belum berkembang secara bisnis.Oleh karena itu, menurut Bambang, peran korporasi besar atau sektor swasta dalam mengembangkan kemitraan dengan petani di berbagai sektor perkebunan dan tanaman, seperti kelapa sawit, karet, tanaman padi, atau jagung sangat penting.VaniliBambang mencontohkan, praktik yang baik dalam pola kemitraan adalah pengembangan vanili di Papua. Kemitraan petani vanili dengan perusahaan swasta memberi peluang produk vanika diekspor. Fadhil mengatakan, dari pengalaman kemitraan petani kelapa sawit di Asian Agri, ada tiga aspek kemitraan yang sangat penting, yaitu kepercayaan, modal sosial, dan kepastian yang dibangun bertahun-tahun. "Ketiga aspek itu harus terwujud secara konkret dan dapat dirasakan petani," katanya. (FER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000