logo Kompas.id
EkonomiPemasaran Daring Perluas Pasar
Iklan

Pemasaran Daring Perluas Pasar

Oleh
· 3 menit baca

SEMARANG, KOMPAS — Pemasaran menjadi kendala utama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah, terutama di perdesaan Jawa Tengah. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jateng menyediakan portal pemasaran dalam jaringan yang bisa menjangkau pasar global. Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono, Kamis (2/11), di Semarang, mengatakan, sarana pemasaran berbasis daring itu berupa situ sadewamarket.cyberumkm.com."Perajin dan pelaku UMKM yang mendaftar di program Sadewa akan memperoleh pembinaan untuk meningkatkan kualitas produk dan kemasan. Bonusnya, mereka bisa memasarkan produk ke pasar internasional melalui situs itu," ujar Puryono.Saat ini ada sekitar 4,13 juta UMKM di Jateng. Jika digarap serius, UMKM diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng menjadi lebih dari 5,6 persen pada 2018.Berdasarkan skala usaha, sekitar 98,98 persen usaha di Jateng berupa usaha mikro kecil. Adapun sekitar 1,02 persen berupa usaha menengah besar.Puryono menambahkan, program Sadewa tidak hanya menyusun data usaha mikro secara valid, tetapi juga membantu pelaku usaha menuntaskan kesulitan terkait produk dan memperluas pemasaran. Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Satya Wacana Salatiga Daniel Kameo berpendapat, usaha mikro selalu memiliki masalah klasik, yakni kekurangan modal dan keterbatasan akses pemasaran. Padahal, dari sisi kualitas, produk UMKM sebenarnya mampu bersaing.FasilitasPemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, mendorong pertumbuhan wirausaha baru. Caranya dengan memfasilitasi promosi, bantuan modal usaha dan peningkatan sumber daya pelaku usaha. Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2016, ada 206.745 pelaku usaha di Sidoarjo atau 9 persen dari jumlah penduduk Sidoarjo. "Dengan banyaknya jumlah wirausaha itu, Sidoarjo mendeklarasikan diri sebagai Kota UMKM Indonesia. Apalagi pertumbuhan jumlah wirausaha ini signifikan, yakni 10-20 persen per tahun," ujar Saiful Ilah di Sidoarjo, kemarin. Pemkab Sidoarjo berupaya mendorong pertumbuhan wirausaha di wilayahnya. Sebab, UMKM merupakan sektor usaha yang prospektif dan memiliki daya tahan tinggi terhadap krisis ekonomi. Kehadiran wirausaha dipercaya mampu menopang pertumbuhan ekonomi daerah. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sidoarjo Tjarda menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan wirausaha baru, pihaknya menciptakan iklim bisnis yang kondusif. Cara yang ditempuh antara lain memfasilitasi promosi melalui pameran. Pemerintah juga memberikan bantuan modal usaha melalui penyaluran pinjaman lunak dan pelatihan keterampilan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sidoarjo Achmad Zaini menambahkan, kemudahan pengurusan izin prinsip diberikan bagi pelaku UMKM. Pelaku usaha kerajinan topi di Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Muhammad Rifai, mengatakan, kendati difasilitasi, masih banyak kesulitan yang dihadapi pelaku usaha. Salah satunya adalah upah buruh atau pekerja. Di Kota Malang, Jawa Timur, kerajinan gerabah mencoba bertahan di tengah kesulitan regenerasi perajin. Pemerintah Kota Malang mendorong kerajinan gerabah dan produk UMKM agar memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan usaha. "Kerajinan gerabah kalau kaku dan tidak inovatif akan ditinggalkan pembeli. Kami harus terus mengikuti keinginan pasar agar bisa bertahan," kata Eliya (26), perajin gerabah Penanggungan. Wali Kota Malang Mohammad Anton berharap perajin gerabah dan pelaku UMKM di Kota Malang terus berinovasi. (NIK/DIA/WHO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000