logo Kompas.id
EkonomiPemasaran Kreatif Bisa Menjadi...
Iklan

Pemasaran Kreatif Bisa Menjadi Pilihan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Berbagai cara mempromosikan dan memasarkan produk dilakukan pelaku usaha kreatif. Salah satu cara adalah menyajikan berbagai cerita di balik proses pembuatan dan promosi produk di media sosial Instagram sesuai dengan kebutuhan dan tren pasar.Hal itu disampaikan Head of Marketing and Merchandising Amazara Andrea Naomi saat acara jumpa media terkait Instamarket di Jakarta, Jumat (3/11). Amazara.co.id merupakan situs e-dagang yang antara lain menjual produk sepatu lokal.Menurut Andrea, dalam memasarkan produk melalui Instagram, Amazara menekankan penyajian berbagai cerita di balik pembuatan dan promosi produk. Cerita yang dibuat didasari oleh kebutuhan dan tren pasar. Melalui cara itu, konsumen diharapkan menjadi lebih tertarik dengan produk sepatu yang dipromosikan. Andrea menambahkan, produk sepatu Amazara merupakan produk lokal. Account Manager Facebook Mark Nathaniel Barki mengungkapkan, ada lima langkah awal yang diperlukan dalam berbisnis di Instagram. Kelima langkah itu antara lain mengubah profil pribadi menjadi profil bisnis dan memiliki page di Facebook.Selain itu, lanjut Mark, langkah lain yang diperlukan adalah mengatur profil bisnis yang komunikatif dengan konsumen dengan produk visual yang bagus sesuai kebutuhan audiens. Saat ini ada sekitar 18 usaha berskala kecil dan menengah (UKM) yang tergabung dalam bisnis Instamarket melalui Instagram. UKM itu antara lain bergerak di bidang usaha pembuatan dan penjualan produk pakaian anak-anak, aksesori, dan produk kerajinan tangan. Sementara itu, perkembangan pesat teknologi informasi membuat sebagian masyarakat mulai beralih untuk belanja secara daring "Sebelum teknologi informasi merambah penjualan daring, masyarakat suka ke mal, supermarket, atau swalayan untuk membeli kebutuhan. Perkembangan teknologi informasi menyediakan kesempatan belanja daring sehingga waktu ke mal berkurang," ujar Kepala Grup Advisori dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmad Dwi Saputra, Jumat, di Semarang.Rahmad mengungkapkan, BI perlu menjelaskan bahwa anjloknya perdagangan ritel tidak terjadi karena penurunan daya beli. Beberapa indikator yang ditemukan tim BI melalui survei dan kunjungan ke pengusaha kecil dan besar menunjukkan hasil berbeda. Di Jateng, sejumlah perusahaan, pedagang besar, dan eceran mengakui, penjualan domestik tumbuh melambat dibandingkan dengan periode sama 2016. Adapun penyaluran kredit di Jateng tercatat Rp 269,8 triliun, meningkat 10,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu. "Dengan mempelajari pergerakan angka pertumbuhan kredit modal kerja dan kredit investasi, kesimpulan sementara kegiatan usaha secara umum belum ada penurunan," ujar Rahmad.Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi BI Jateng Dian Nugraha mengatakan, banyak peluang produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di pasaran domestik dan luar negeri. Pelaku UMKM dipermudah akses internet untuk memperluas pemasaran. (FER/WHO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000