JAKARTA, KOMPAS -- Perekonomian Indonesia diprediksi akan lebih baik lagi pada tahun 2018 mendatang. Pendukungnya, masih konsumsi swasta, investasi serta ekspor. Kemeriahan politik yang mulai pada semester II-2018 juga akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.
Situasi global pun diprediksi membaik tahun depan. Perekonomian Amerika, tahun depan juga diperkirakan tumbuh lebih cepat karena dukungan dari belanja konsumen dan investasi bisnis. Demikian pula, China, raksasa ekonomi lainnya, juga diperkirakan tetap tumbuh.
“Perekonomian terus membaik pada kuartal ketiga 2017. Perbaikan pertumbuhan ekonomi global, perbaikan harga komoditas,dan program infrastruktur domestik diyakini akan mendukung momentum pertumbuhan tahun depan,” kata ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja di Jakarta, Selasa (14/11/2017).
UOB memperkirakan, pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,3 persen pada tahun 2018. Inflasi pun stabil. Sementara defisit semakin menipis.
Hal senada juga disampaikan ekonom Destry Damayanti. Destry mencermati, terjadi perubahan besar pada struktur ekonomi Indonesia yang membuat fundamen Indonesia semakin baik. Pemerintah berupaya mengubah ekonomi bergantung kepada komoditas menjadi ekonomi yang bergantung pada pengolahan. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang sebagian besar ditopang oleh konsumsi perlahan dialihkan menjadi investasi dan belanja pemerintah.
Ekonomi digital
Pertumbuhan ekonomi digital tidak hanya terjadi pesat di China, tetapi juga di Indonesia. Untuk menghadapi itu, Daniel Tumiwa anggota Dewan Penasihat Asosiasi Edagang Indonesia mengatakan, perlu aturan untuk mengatur investasi asing dalam bidang edagang.
“Misalnya saja, dengan meminta penyedia platform edagang menjual 50 persen produk lokal. Sehingga, ada perlindungan juga terhadap para pelaku usaha kecil menengah. Sekarang, memang barang impor yang masuk melalu platform pedagang besar. Selain aturan yang lebih baik, Bea dan Cukai pun perlu dilibatkan,” ujar Daniel.
Dia berharap, tahun depan masih ada beberapa venture capital yang akan menginjeksikan modal cukup besar kepada beberapa usaha rintisan di Indonesia.