JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah terus mendorong investasi di sektor industri perfilman dengan cara membuat sarana pertemuan para investor dengan para pembuat film. Hal ini bertujuan untuk menemukan model bisnis baru dan mendukung pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
Pemerintah lewat Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang bekerja sama dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) berupaya menumbuhkan investasi di sektor perfilman dengan membuat acara Akatara Indonesian Film Financing Fair 2017.
Acara yang digelar pada 15-16 November di Hotel Grand Mercure, Jakarta, merupakan sarana pertemuan para investor dengan para pembuat film. Sebanyak 40 rancangan film yang telah disaring akan dipaparkan oleh pembuat film (filmmaker) kepada sekitar 50 calon penyandang dana atau investor.
Menurut Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo, acara Akatara memiliki tujuan mengedukasi investor tentang pengenalan dan risiko dari industri perfilman.
”Cara berinvestasi di industri perfilman memang sedikit berbeda dengan investasi di sektor properti, perbankan, dan lainnya. Untuk itu, penting sekali investor mengetahui terlebih dahulu cara dan risikonya,” ujar Fadjar di sela acara Akatara Indonesian Film Financing Fair 2017.
Fadjar menambahkan, kesulitan para pembuat film dan pekerja industri kreatif lainnya adalah soal pendanaan. Dengan adanya acara ini, ia berharap pembuat film bisa mendapatkan pendanaan dan menjadi awal yang baik mengenalkan industri perfilman kepada investor.
Kurang diminati
Menurut Ketua Fasilitasi Pembiayaan Film BPI Agung Sentausa, ketidakpahaman investor dalam berinvestasi di sektor perfilman dan risiko yang tinggi tersebut menjadi salah satu sebab industri film kurang diminati investor.
”Investasi di sektor perfilman sulit dilihat kecenderungannya. Hal ini mengingat investasi di sektor film menyesuaikan jumlah film yang dibuat pada tahun tersebut,” tutur Agung.
Abimana Aryasatya, aktor sekaligus produser film yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan, investor perlu menginvestasikan uangnya ke sektor perfilman karena, selama dua tahun, industri perfilman di Indonesia sedang mengalami tren kenaikan jumlah penonton.
Berdasarkan data dari filmindonesia.or.id, sejak 2013-2017, setiap tahun beberapa film Indonesia mencapai jumlah penonton lebih dari 1,5 juta. Bekraf juga mencatat industri perfilman telah menyumbang pendapatan hingga Rp 34,08 triliun atau sekitar 0,04 persen dari total pendapatan industri ekonomi kreatif yang mencapai Rp 852,2 triliun pada 2015-2016. (DD15)