BOJONEGORO, KOMPAS — Batik dan tenun khas jonegoroan serta produk kerajinan dan kuliner di Bojonegoro, Jawa Timur, akan dipromosikan melalui kegiatan Bojonegoro Fashion and Art Award 2017 bertema ”Tradition Movement” pada Sabtu (18/11). Ajang itu untuk memperkenalkan produk lokal unggulan kepada masyarakat luas.
Bojonegoro Fashion and Art Award 2017 (BFAA) akan berisi acara pameran kerajinan dan kuliner serta lomba rancang busana dan peragaan busana batik jonegoroan (sebutan untuk batik Bojonegoro). Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 24.00 itu juga akan dimeriahkan tiga tarian modern dari Amazon Dancer, Semarang.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Bojonegoro Heru Sugiharto, Jumat (17/11), mengatakan, ajang itu menghadirkan bintang tamu Raden Roro Astari Indah (Putri Pariwisata Indonesia 2017). Selain itu, ada Michelle Victoria (Miss Earth 2017) dan Loyde Cristina (Miss International).
Bojonegoro Fashion and Art Award 2017 menghadirkan bintang tamu Raden Roro Astari Indah (Putri Pariwisata Indonesia 2017). Selain itu, ada Michelle Victoria (Miss Earth 2017) dan Loyde Cristina (Miss International).
Para pejabat forum pimpinan daerah, termasuk bupati/wakil dan tamu pilihan beserta istri masing-masing, juga akan memeragakan busana dengan mengenakan tenun khas dan batik Bojonegoro. ”Selain menjadi sarana mencari bakat-bakat perancang dan dunia model di Bojenegoro, ajang itu juga mempersembahkan karya-karya desainer dari Bojonegoro dan nasional,” kata Heru.
Khusus pameran kerajinan dan kuliner melibatkan 15 perajin batik dan 17 perajin kerajinan tangan. Ada pula 34 stan kuliner yang menyajikan aneka makanan dan minuman. Interaksi produsen dan konsumen di acara itu diharapkan mendorong kemajuan industri kreatif di Bojonegoro.
Masyarakat Bojonegoro juga bisa ambil bagian untuk berkompetisi dalam peragaan busana dan model mulai kategori A (6-10 tahun), B (11-16 tahun), C (17-22 tahun) dan kategori D khusus perwakilan instansi atau organisasi perangkat daerah. Bagi para perancang, mereka juga bisa berkompetisi menuangkan ide dan kreativitasnya.
Para desainer bisa berlomba-lomba menyajikan karya, baik rancangan busana kerja, busana muslim/muslimah, busana kasual, maupun busana pesta. Rancangan mereka akan dibawakan model profesional.
Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro Diah Enggar Rinimukti menambahkan, pengembangan industri kreatif itu bisa mendongkrak potensi wisata. Selanjutnya, pengembangan wisata diharapkan bisa meningkatkan pendapatan asli daerah.
Para bintang tamu dalam acara itu akan diperkenalkan dengan agrowisata Kebun Belimbing di Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu. Produk kerajinan, termasuk batik dan gerabah Malo, serta kuliner akan melengkapi industri pariwisata di Bojonegoro.
Yang terpenting bisa membangun citra Bojonegoro dalam kancah industri mode, wisata, kerajinan, dan kuliner sehingga mendorong investasi di bidang ekonomi kreatif.
Enggar mengharapkan kegiatan itu menjadi penyemangat bagi seluruh pelaku industri kreatif, khususnya di Bojonegoro. Pergelaran itu juga memberikan inspirasi dalam karya nyata untuk mengembangkan kompetensi. ”Yang terpenting bisa membangun citra Bojonegoro dalam kancah industri mode, wisata, kerajinan, dan kuliner sehingga mendorong investasi di bidang ekonomi kreatif,” tuturnya.
Sementara parade peragaan busana akan diikuti 30 model nasional dan bintang tamu. Mereka memeragakan busana rancangan tiga desainer nasional dan 12 desainer lokal (9 dari Bojonegoro, 2 dari Yogyakarta, dan 1 dari Ngawi).
Desainer lokal itu dibimbing dan diarahkan oleh Amin Hendra Wijaya dari Yogyakarta serta Martini Suarsa dan Eko Tjandra dari Jakarta. Masing-masing pembimbing memberikan pendampingan kepada empat desainer lokal.