logo Kompas.id
EkonomiPenyederhanaan Perlu...
Iklan

Penyederhanaan Perlu Sosialisasi ke Khalayak

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus menyosialisasikan penyederhanaan golongan pelanggan listrik kepada khalayak. Selama ini, terjadi simpang siur informasi mengenai program tersebut dan berpotensi menimbulkan kegaduhan.Direktur Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa mengatakan, ide program tersebut sebenarnya bagus karena memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengonsumsi listrik lebih banyak tanpa keluar biaya penambahan daya. Hanya sosialisasi program ini terbilang kurang gencar dan ada kesan PLN dan pemerintah tidak kompak atau tanpa studi terlebih dahulu."Awalnya program ini diluncurkan untuk pelanggan golongan 1.300 VA (volt ampere)-5.500 VA, tetapi kemudian golongan 900 VA nonsubsidi juga bisa ikut program ini," kata Fabby, Jumat (17/11), di Jakarta.Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 12 November 2017, program ini berlaku bagi pelanggan golongan 900 VA tanpa subsidi, 1.300 VA, 2.200 VA, dan 3.300 VA. Semua golongan tersebut akan dinaikkan dayanya menjadi 4.400 VA. Sementara golongan 4.400 VA hingga 12.600 VA dinaikkan dayanya menjadi 13.000 VA, dan golongan 13.000 VA ke atas dayanya akan dibebaskan (loss stroom).Belakangan, Direktur Utama PLN Sofyan Basir menyatakan bahwa penyederhanaan golongan ini hanya berlaku bagi pelanggan rumah tangga 1.300 VA sampai 4.400 VA.SukarelaSemua golongan tersebut daya listriknya akan naik menjadi 5.500 VA dan dilakukan secara sukarela. PLN juga menjanjikan tidak ada pungutan biaya atas penambahan daya tersebut. "Begitu pula soal biaya abonemen. Tarifnya akan disesuaikan dengan golongan awal sebelum dayanya dinaikkan menjadi 5.500 VA," kata Sofyan.Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Partai Golkar Satya Widya Yudha mengatakan, secara prinsip, ia setuju dengan program ini. Masyarakat mendapat penambahan daya listrik sesuai dengan kemampuan yang diinginkan. Apalagi, masyarakat tidak dikenai biaya tambahan. "Namun, program ini perlu sosialisasi yang masif. Masyarakat harus mendapat penjelasan yang detail dari PLN. Jangan sampai program ini menimbulkan kekagetan dan kegaduhan," ujar Satya.Fabby menilai bahwa program ini semata-mata untuk menaikkan penjualan tenaga listrik kepada masyarakat. Namun, hal itu belum tentu dapat menaikkan penjualan tenaga listrik dengan drastis. Kenaikan konsumsi listrik rumah tangga sangat terkait dengan pendapatan rumah tangga tersebut. Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin mengatakan, pihaknya akan segera menyosialisasikan rencana ini lewat jajak pendapat kepada masyarakat. PLN juga akan meminta persetujuan pemerintah. Sebagai tahap awal, PLN akan menerapkan penyederhanaan pelanggan di Jawa pada 2018. Ada 13,3 juta pelanggan potensial yang terlibat dalam program ini. (APO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000