Konektivitas Ditingkatkan
BALIGE, KOMPAS — Pembangunan infrastruktur pendukung transportasi darat dan udara terus dilakukan. Pemerintah berusaha meningkatkan konektivitas darat dan udara untuk mempercepat pencapaian target kunjungan wisata serta meningkatkan mobilitas orang dan barang.
Untuk mencapai target 1 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019, pembenahan kawasan Danau Toba terus dilakukan antara lain meningkatkan konektivitas. "Sekarang setiap Selasa, Jumat, dan Minggu ada penerbangan langsung dari Singapura. Untuk penerbangan reguler, per 1 Desember maskapai Batik Air akan masuk ke sini," kata Airport Operation, Services, and Maintenance Junior Manager Bandar Udara Silangit Yosapath Tambunan di Balige, Sumatera Utara, Minggu (19/11).
Landasan pacu Bandara Silangit telah diperpanjang dari 2.400 meter menjadi 2.650 meter dan masih akan diperpanjang menjadi 3.600 meter. Selain itu, kapasitas bandara sebanyak 500.000 penumpang per tahun akan ditingkatkan hingga menjadi 1 juta.
Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik Badan Pengelola Otoritas Danau Toba Faisal mengatakan, sedang disiapkan lahan 1.800 hektar untuk kawasan resor pariwisata. Lahan itu masih dalam proses penurunan status lahan dari hutan lindung menjadi hutan produksi. "Ada yang dianggap sebagai hutan adat. Itu harus diselesaikan dengan masyarakat. Perlu proses," kata Faisal.
Hingga akhir 2016, jumlah wisman yang mengunjungi Sumatera Utara mencapai 240.000. Hingga September lalu, jumlah wisman yang masuk Sumut sekitar 190.000. Hingga akhir tahun, ditargetkan bisa mencapai 300.000 wisman.
Menurut Faisal, yang juga penting dilakukan adalah menyiapkan masyarakat di kawasan Danau Toba agar mereka bisa melihat dan memanfaatkan peluang pariwisata, terutama terkait dengan kawasan Danau Toba yang tengah diusulkan menjadi Geopark Dunia. Itu dilakukan dengan melatih masyarakat agar bisa menjadi pemandu wisata.
"Anggaran yang disiapkan pemerintah pusat untuk kawasan Danau Toba pada 2017 sebesar Rp 375 miliar yang tersebar di beberapa kementerian dan lembaga. Pada 2018, anggarannya naik menjadi Rp 1,1 triliun," kata Faisal.
Pedagang makanan di tempat wisata Huta Ginjang, Marlinda Silalahi, mengatakan, sejak dibuka penerbangan internasional tiga kali seminggu, jumlah wisman yang datang semakin banyak. Dalam sekali kunjungan, 75-90 wisman datang. Penyelenggaraan acara, seperti Festival Danau Toba bisa mendorong tingkat kunjungan.
Jalur kereta
Sementara itu, rel kereta dari Maja ke Merak, Banten, juga ditingkatkan menjadi jalur ganda. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela peresmian kompleks perumahan Citra Maja Raya di Kecamatan Maja, Lebak, Banten, Sabtu, mengatakan, pembangunan jalur ganda diharapkan selesai pada 2019. "Laju kereta serta jumlah penumpang dan barang akan meningkat," ujar Budi Karya.
Saat ini, pemerintah juga mendorong pembangunan hunian yang terintegrasi transportasi massal. Citra Maja Raya juga dikembangkan berbasis sistem transportasi massal dan hanya berjarak sekitar 1 km dari Stasiun Maja.
Senior Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta Suprapto mengatakan, rel dengan jalur ganda sebenarnya sudah tersedia dari Maja hingga Citeras, Lebak. Namun, rel itu belum digunakan. "Sementara rel ganda dari Citeras ke Rangkasbitung (Lebak) belum terpasang. Masih dibangun," ujar Suprapto.
Menurut Gubernur Banten Wahidin Halim, pihaknya berharap pemerintah pusat mengaktifkan kembali rel kereta api yang sudah tak digunakan. Berdasarkan data dari PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta, jalur kereta yang tak aktif di Banten, yakni Cilegon-Anyer Kidul, Rangkasbitung-Labuan, dan Cigading-Anyer Kidul.
Menurut Direktur Utama PT Ciputra Residence Budiarsa Sastrawinata, Citra Maja Raya akan dilengkapi fasilitas pendidikan serta kesehatan, tempat olahraga, kolam renang, pasar, subterminal, bus ulang-alik, dan ruang terbuka hijau. (NAD/BAY/ARN)