logo Kompas.id
EkonomiTransformasi Perusahaan Butuh ...
Iklan

Transformasi Perusahaan Butuh Dukungan SDM

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan mesti bertransformasi agar tidak ketinggalan perkembangan zaman. Jika tidak bertransformasi, pilihan bagi perusahaan adalah jalan di tempat atau mati. Hal itu disampaikan Andi Ilham Said, Faculty Member PPM Manajemen, dalam Seminar Sukses Transformasi Organisasi di Jakarta, Selasa (21/11). Andi menjelaskan, kondisi masyarakat dan perkembangan teknologi yang berubah dengan sangat cepat membuat perusahaan mau tidak mau harus bertransformasi. Langkah ini juga harus dilakukan perusahaan besar. "Misalnya saja Pertamina, perusahaan yang sudah sangat besar. Ketika teknologi mobil listrik ditemukan dan dibuat massal, bagaimana kelanjutan nasib Pertamina nantinya? Bagaimana kalau tidak ada lagi yang membeli bahan bakar minyak di kemudian hari?" ujar Andi.Namun, untuk bisa bertransformasi, perusahaan harus didukung setiap karyawan atau sumber daya manusia. Eva H Saragih, Core Faculty PPM Manajemen, mengatakan, keberhasilan sebuah perusahaan dalam bertransformasi ditentukan keyakinan dari individu karyawan bahwa dirinya dan perusahaan mampu berubah. "Keyakinan bisa melakukan perubahan memegang peranan sangat penting. Porsi keyakinan diri ini memegang porsi hingga 25 persen keberhasilan," kata Eva. Selain keyakinan individu karyawan, keberhasilan transformasi juga akan lebih cepat jika karyawan melakukan promosi dan berpartisipasi dalam transformasi tersebut. "Jika karyawan resisten, transformasi tidak akan terjadi," kata Eva.HasilDalam acara itu, Direktur Utama PT Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap) Josephus Koernianto Triprakoso mengatakan, pencapaian Bank Mantap merupakan hasil transformasi. "Tadinya jumlah cabang Bank Mantap hanya 90 kantor dan hanya di Pulau Bali. Kini jumlahnya sudah mencapai 180 cabang di seluruh Indonesia," kata Josephus.Selain jumlah cabang yang meningkat, aset yang dimiliki Bank Mantap juga bertambah. Dia mengatakan, sebelum transformasi dilakukan, karyawan tidak memiliki target pencapaian. "Kami hanya menambah satu petugas yang memantau, hari ini rencana kerjanya apa dan bagaimana hasilnya. Setiap hari ditanyakan seperti itu, akhirnya mengubah pola pikir karyawan dan berdampak positif bagi perusahaan," kata Josephus.Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I Bambang Eka Cahyana mengatakan, pemimpin perusahaan harus peka terhadap kondisi terkini. "Apakah perusahaannya masih sesuai dengan kondisi yang ada? Apakah budaya perusahaan yang ada bisa mendorong perusahaan lebih maju lagi? Pemimpin perusahaan dituntut harus bisa melihat itu dan melakukan perubahan jika memang harus," katanya. Bambang menambahkan, pemimpin juga harus berani bertindak untuk meluruskan segala sesuatu yang salah. Selain itu, pemimpin juga mesti menghargai langkah untuk kemajuan perusahaan. (ARN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000