JAKARTA, KOMPAS — Komitmen pengembangan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan tahap III antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah China melalui Bank Ekspor Impor China ditandatangani. Nilai kontrak sekitar Rp 2,23 triliun. Pembangunan seksi 1 tol Cisumdawu akan segera dilakukan.
”Kita tahu supaya Tol Cisumdawu layak secara finansial, ada bagian tol yang dikerjakan pemerintah dengan pinjaman dari pemerintah China,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi dalam acara penandatanganan kontrak pengembangan tol Cisumdawu tahap III, Jumat (24/11), di kompleks Kementerian PUPR, Jakarta.
Panjang Tol Cisumdawu adalah 61,675 kilometer yang terdiri dari 6 seksi. Agar layak secara finansial, pemerintah mendukung pembangunan seksi 1 dan 2 dari tol Cisumdawu yang didanai dari pinjaman pemerintah China. Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia telah mengerjakan seksi 2 antara Rancakalong-Sumedang yang dibagi menjadi 2 fase atau 2 tahap pinjaman. Fase 1 sepanjang 6,35 km telah selesai pada Agustus lalu. Adapun untuk fase atau tahap II sepanjang sekitar 11 km saat ini sedang dalam proses pembangunan, termasuk pembangunan terowongan sepanjang 472 meter.
Menurut Arie, penandatanganan itu merupakan komitmen dari kedua belah pihak untuk mempercepat proyek. Dari sisi pemerintah Indonesia, akan dilakukan percepatan pembebasan lahan. Dari sisi Pemerintah China, tanda tangan tersebut merupakan komitmen untuk menuju tahap berikutnya, yakni tanda tangan perjanjian pinjaman (loan agreement).
Pada kesempatan tersebut, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan dan Fasilitas Jalan Daerah, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto mengatakan, pembebasan lahan di seksi 1 antara Cileunyi-Rancakalong sudah sekitar 37,43 persen. Sementara perjanjian pinjaman mensyaratkan lahan yang telah bebas sebesar 60 persen dari lahan yang diperlukan.