JAKARTA, KOMPAS — Abu vulkanik yang terus dikeluarkan oleh Gunung Agung membuat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, sementara ditutup dari segala aktivitas penerbangan. Penutupan ini dimulai Senin (27/11) pukul 06.00 Wita hingga Selasa (28/11) pukul 06.00.
Menurut Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono, atas dasar keselamatan penumpang, maka penutupan Bandara Ngurah Rai terpaksa dilakukan.
”Abu vulkanik dari erupsi Gunung Agung mengarah ke selatan dan menutupi ruang udara di langit Denpasar sehingga tidak mungkin dilakukan penerbangan,” ujar Wisnu saat dihubungi Kompas, Senin.
Terkait penutupan Bandara Ngurah Rai ini, AirNav telah menerbitkan notice to airmen (notam) nomor A4242/17. Notam tersebut bertujuan memberikan informasi kepada seluruh pemangku kebijakan dan maskapai penerbangan mengenai kondisi terkini di Bandara Ngurah Rai.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dan AirNav juga telah menutup Bandara Internasional Lombok pada Minggu (26/11) pukul 16.15. Namun, Bandara Lombok telah dibuka dan dapat menerima penerbangan kembali pada Senin pukul 06.00.
Saat ini, pesawat domestik ataupun internasional tujuan Denpasar yang sedang mengudara akan dialihkan ke bandara di kota-kota terdekat. Bandara tersebut antara lain di Surabaya, Makassar, Lombok, atau Kupang.
Selain itu, Wisnu mengimbau untuk seluruh masyarakat agar mematuhi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini juga bertujuan agar kegiatan transportasi penerbangan berjalan dengan selamat. (D15)