logo Kompas.id
EkonomiDefisit yang Semakin Kecil
Iklan

Defisit yang Semakin Kecil

Oleh
· 3 menit baca

Defisit transaksi berjalan Indonesia triwulan III tahun 2017 tercatat 4,3 miliar dollar AS atau sekitar 1,65 persen dari produk domestik bruto. Angka ini sudah jauh lebih kecil daripada triwulan III tahun lalu yang sebesar 5,1 miliar dollar AS atau 2,09 persen dari produk domestik bruto. Nilai dan persentasenya juga lebih kecil daripada triwulan II tahun 2017 sebesar 4,8 miliar dollar AS atau sekitar 1,91 persen dari produk domestik bruto. Perbaikan defisit transaksi berjalan itu terutama dipengaruhi oleh meningkatnya surplus neraca perdagangan kita. Surplus neraca perdagangan tercatat 5,296 miliar dollar AS, meningkat dari triwulan III tahun lalu sebesar 3,923 miliar dollar AS. Perbaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan batubara terus berlanjut sepanjang 2017 sehingga neraca perdagangan meningkat signifikan. Sayangnya, perbaikan neraca perdagangan barang itu belum didukung oleh neraca jasa yang selama bertahun-tahun selalu konsisten mengalami defisit. Bahkan, defisit neraca jasa meningkat karena meningkatnya perdagangan barang. Pada triwulan III tahun 2017, defisit neraca jasa mencapai 2,2 miliar dollar AS, meningkat dari periode sama tahun lalu 1,626 miliar dollar AS. Defisit neraca jasa itu antara lain terjadi karena Indonesia masih bergantung pada perusahaan pelayaran asing dalam kegiatan ekspor impor. Penurunan defisit transaksi berjalan diharapkan bisa terus berlanjut karena indikator ini menjadi perhatian para investor portofolio. Defisit transaksi berjalan yang relatif besar dan tak ada indikasi perbaikan akan menjadi sinyal yang kurang baik. Hal ini terjadi karena defisit transaksi berjalan yang besar menunjukkan bahwa sebuah negara mengalami persoalan dalam transaksi barang, jasa, pendapatan, dan transfer uang. Negara dengan defisit transaksi berjalan yang cukup tinggi juga rentan terhadap guncangan perekonomian dunia. Namun, neraca transaksi berjalan yang defisit itu masih terkompensasi oleh transaksi modal dan finansial yang mencatatkan surplus cukup besar. Transaksi finansial mengalami surplus 10,428 miliar dollar AS, meningkat dari periode sama tahun lalu sebesar 9,89 miliar dollar AS. Transaksi finansial ini didukung oleh investasi langsung dari luar negeri (FDI) sebesar 7,538 miliar dollar AS yang tumbuh 23,2 persen dari investasi langsung pada triwulan III-2016. Ini berdampak pada keseluruhan neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang mengalami surplus 5,359 miliar dollar AS. Defisit transaksi berjalan yang semakin kecil dan meningkatnya investasi langsung itu bisa menjadi fondasi yang kuat bagi perekonomian Indonesia pada tahun berikutnya. Dengan defisit yang semakin kecil, indikator ekonomi makro bisa semakin baik. Sementara peningkatan investasi langsung akan berdampak pada penciptaan kegiatan ekonomi yang lebih luas sehingga penyerapan tenaga kerja bisa bertambah.Pemulihan ekonomi Indonesia yang masih terus berlangsung membutuhkan dukungan dari banyak sektor. Penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak akan mempercepat pemulihan ekonomi karena daya beli masyarakat berpotensi meningkat. (A Handoko)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000