Kilas Ekonomi

Efisiensi Energi Perlu Dilakukan secara Masif

Penerapan efisiensi dan konservasi energi perlu dilakukan secara masif di berbagai sektor, seperti transportasi, industri, rumah tangga, dan komersial. Pemerintah perlu memetakan potensi penerapan efisiensi dan konservasi energi di berbagai sektor. Hal itu disampaikan Ketua Umum Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (MASKEEI) Soedjono Respati di sela-sela acara Musyawarah Nasional Ke-2 MASKEEI dan diskusi panel bertema ”Strategi dan Rencana Aksi Nasional Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan” di Jakarta, Rabu (6/12). Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rida Mulyana mengatakan, negara-negara maju pada 2015 memiliki komitmen untuk mengumpulkan dana 100 miliar dollar AS per tahun bagi negara berkembang dalam mendorong energi baru terbarukan dan efisiensi energi. (FER)

BPR Sinar Baru Perkasa Dicabut Izinnya

Otoritas Jasa Keuangan, Rabu (6/12), mencabut izin usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Sinar Baru Perkasa yang berlokasi di Jalan Agus Salim, Laweyan, Solo, Jawa Tengah. Sebelum dicabut izin usahanya, BPR Sinar Baru Perkasa sudah masuk Bank Dalam Pengawasan Khusus sejak 10 Mei 2017. Sesuai ketentuan, BPR itu diberi kesempatan hingga 5 November 2017 untuk melakukan upaya penyehatan. Untuk dapat keluar dari status Bank Dalam Pengawasan Khusus, BPR Sinar Baru Perkasa harus memiliki rasio kewajiban penyediaan modal minimum setidaknya 4 persen. ”Penetapan status Bank Dalam Pengawasan Khusus itu antara lain karena manajemen BPR tidak mampu mengelola BPR dengan baik,” kata Kepala Kantor OJK Solo Laksono Dwionggo dalam siaran pers. Selanjutnya, Lembaga Penjamin Simpanan akan menjalankan fungsi penjaminan dan proses likuidasi. (*/IDR)