JAKARTA, KOMPAS -- Komitmen pemerintah dalam membangun Indonesia dari desa tertuang dalam Nawacita Presiden Joko Widodo. Oleh karena itu, kebijakan tertentu dilaksanakan untuk mengembangkan potensi desa, salah satunya program pengembangan produk unggulan kawasan pedesaan.
Desa berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjodjo mengatakan, peningkatan tersebut dapat dicapai melalui program pengembangan produk unggulan kawasan pedesaan (Prukades).
Salah satu contohnya adalah kawasan desa di Pandeglang, Banten, yang saat ini tengah mengembangkan 50.000 hektar ladang jagung yang tersebar di desa-desanya. Ladang tersebut diperkirakan dapat menghasilkan 5 ton per hektar. Eko mengatakan, potensi dari panen komoditas itu dapat mencapai Rp 1,5 triliun dalam setahun dengan harga jagung Rp 3.000 per kilogram.
"Sebelum ada produksi jagung, ada 154 desa tergolong tertinggal di Pandeglang. Setelah ada produksi jagung, menurun hingga 74 desa tertinggal," ujarnya dalam seminar nasional berjudul Kawasan Pedesaan dan Nilai Tambah Ekonomi di Jakarta, Kamis (7/12).
Menurut Eko, kesuksesan program pengembangan Prukades ini mampu menguntungkan banyak pihak. Kepercayaan publik pada pemerintah meningkat, membuka kesempatan investasi bagi perusahaan swasta, perbankan dapat berbisnis melalui pemberian kreditnya dengan risiko kecil, serta tentunya menyejahterakan masyarakat.
Program pengembangan Prukades merupakan salah satu strategi untuk membangun ekonomi desa. "Keunggulan suatu desa, baik komoditas maupun kultur, merupakan modal penggerak utama perekonomian desa," kata Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Muliaman D Hadad. (DD09)