LONDON, KOMPAS — Komodo Bonds menjadi alternatif bagi badan usaha milik negara atau BUMN untuk mencari pembiayaan di luar negeri. Terlebih, melalui Komodo Bonds yang pinjaman dan pengembaliannya dalam rupiah, tampak kepercayaan investor terhadap rupiah besar.
”Kalau hanya mencari pembiayaan di dalam negeri, itu tidak akan cukup untuk membiayai pembangunan infrastruktur. Utang itu bagian dari bisnis. Namun, BUMN saya minta leverage maksimal 3 kali dan utang harus dikaitkan dengan aset produktif,” kata Menteri BUMN Rini Soemarno terkait pencatatan obligasi Komodo Bonds oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk di London Stock Exchange sebagaimana dilaporkan wartawan Kompas,Norbertus Arya Dwiangga, dari London, Inggris, Kamis (14/12).
Rini mengatakan, keberhasilan pencatatan Komodo Bonds menjadi awal positif bagi BUMN untuk menerbitkan obligasi serupa di masa mendatang. Minat obligasi yang hingga 3 kali lipat dari penerbitan obligasi senilai Rp 4 triliun menandakan minat investor dari luar negeri terhadap obligasi berdenominasi rupiah sangat besar.
Keberhasilan pencatatan Komodo Bonds menjadi awal positif bagi BUMN untuk menerbitkan obligasi serupa di masa mendatang.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo menambahkan, bentuk kepercayaan investor tersebut juga ditandai penggunaan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dalam pembayaran kupon ketika jatuh tempo. ”Mereka percaya Jisdor sudah makin dalam di pasar lokal dan stabil,” kata Kartika.
Menurut Rini, penerbitan obligasi global berdenominasi rupiah oleh perusahaan dari Indonesia merupakan yang pertama kali. Beberapa negara, seperti China, India, Chile, dan Brasil, sudah melakukannya. Komodo dipilih menjadi nama obligasi karena Komodo hanya ada di Indonesia. Investor di London Stock Exchange pun beragam, baik dari Asia, Amerika Serikat, maupun Timur Tengah.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, di sektor jalan tol, pihaknya masuk ke ruas-ruas tol strategis, seperti Trans-Jawa. Jika sebuah ruas makin cepat beroperasi, arus keuangan perusahaan akan makin bagus.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal menambahkan, perseroan telah melakukan beberapa upaya untuk mencari pembiayaan, seperti sekuritisasi pendapatan Tol Jagorawi dan obligasi proyek di level anak perusahaan. Hal itu semacam menu yang akan memudahkan perseroan dalam mencari pembiayaan sesuai kondisi dan kebutuhan yang ada.