JAKARTA, KOMPAS — Jadwal beberapa penerbangan maskapai Garuda Indonesia mengalami penundaan 2-5 jam pada hari Kamis (21/12) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Hal itu disebabkan faktor cuaca dan teknis.
”Hari ini ada beberapa pesawat kami yang tertunda. Beberapa belum bisa terbang tadi pagi karena menunggu cuaca membaik,” ujar Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan, Kamis, saat dihubungi.
Ikhsan mencontohkan, seperti penerbangan ke Silangit, Tapanuli Utara. Penundaan penerbangan pesawat itu berdampak pada penerbangan lain yang menggunakan pesawat sama.
Selain itu, penundaan juga diakibatkan oleh masalah teknis pesawat. ”Tadi ada perbaikan teknis pada pesawat menuju Medan, perlu perbaikan sekitar dua jam,” katanya.
Akibatnya, penerbangan selanjutnya yang dilayani pesawat itu terdampak penundaan pula. Seperti penerbangan Medan-Jakarta, Jakarta-Semarang, Semarang-Jakarta, dan terakhir Jakarta-Palembang.
Namun, Ikhsan mengatakan, masalah tersebut berkaitan dengan keamanan penumpang. Faktor cuaca dan teknis pesawat harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum mengangkut penumpang. ”Sifat delay-nya operasional saja dan masih bisa diatur,” ujarnya.
Masalah lain yang dihadapi juga karena kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta yang sedang mengalami peningkatan penumpang jelang Natal dan Tahun Baru. Apalagi, tahun ini penumpang pesawat diprediksi meningkat sampai 5,2 persen atau hampir 500.000 orang dari tahun sebelumnya.
Bandara Soekarno-Hatta sebagai pusat penerbangan domestik dan internasional menanggung beban terberat. Total yang melalui bandara ini diprediksi 4,2 juta penumpang dari total keseluruhan 7,2 juta penumpang di 35 bandara.
Garuda Indonesia pun mengalami peningkatan jumlah penumpang pada Natal dan Tahun Baru ini. Salah satu indikasinya, mereka meminta penerbangan ekstra sekitar 25.000 kursi.
Untuk mengantisipasi penundaan, kata Ikhsan, Garuda Indonesia akan menambah petugas jaga selama periode puncak arus Natal dan Tahun Baru. Hal itu demi memastikan layanan pada penumpang dapat berjalan sesuai standar.
”Kami juga sediakan pesawat cadangan untuk pesawat yang membutuhkan waktu lama untuk perbaikan,” katanya.
Ikhsan menambahkan, pihaknya juga akan menerapkan Peraturan Menteri Nomor 89 tentang penanganan penundaan penerbangan pesawat. ”Kami siapkan pelayanan seperti refreshment dan makan sesuai peraturan menteri,” ujar Ikhsan.
Penundaan penerbangan ini merupakan yang kedua kalinya dalam rentang satu bulan. Sebelumnya, jadwal penerbangan Garuda Indonesia mengalami kekacauan pada Jumat (1/12) lalu. Saat itu, sekitar 260 penerbangan mengalami keterlambatan. Diketahui, erupsi Gunung Agung menjadi penyebab keterlambatan tersebut.
Penumpang Garuda Indonesia pun diimbau untuk datang lebih cepat ke bandara untuk melakukan check in mulai Jumat (22/12). Hari tersebut diprediksi menjadi puncak arus Natal dan Tahun Baru.
Lonjakan penumpang secara signifikan terjadi di Bandara Soekarno-Hatta. Sejumlah 213.523 penumpang dan 1.295 pesawat akan datang dan pergi dari bandara ini.
Selain melebihi prediksi rata-rata penumpang per hari dengan 192.026 orang dan 1.266 pesawat selama arus Natal dan Tahun Baru, jumlah itu juga merupakan tertinggi dari yang pernah terjadi. (DD06)