Untuk sementara, kereta melayani penumpang dari Stasiun BNI City—yang sebelumnya dikenal dengan nama Stasiun Sudirman Baru—di Jakarta ke Stasiun Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, dan sebaliknya. Perjalanan ditempuh dalam waktu 50 menit. Di Bandara Soekarno-Hatta, calon penumpang pesawat bisa berpindah ke Terminal 1, 2, dan 3 menggunakan moda kereta layang.
Hendi (25), penumpang pesawat yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa, mencoba pulang ke rumahnya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, menggunakan KA Bandara. ”Saya tahu kalau kereta ini mulai beroperasi, jadi saya coba dulu,” katanya.
Adapun Made (45), warga Jakarta, kemarin sengaja merasakan naik kereta bandara dari Stasiun BNI City ke Bandara Soekarno-Hatta, kemudian kembali lagi ke Jakarta. Seusai mencoba, Made menyoroti keterbatasan mesin pencetak tiket otomatis di stasiun.
Di Stasiun BNI City, kemarin, hanya tersedia enam mesin pencetak tiket otomatis. Jumlah mesin pencetak tiket otomatis itu tak sebanding dengan antusiasme masyarakat yang ingin merasakan naik kereta bandara pada kesempatan pertama. Akibatnya, calon penumpang kereta bandara harus mengantre panjang untuk mendapatkan tiket.
Sebenarnya, tiket bisa dipesan melalui aplikasi Railink di ponsel pintar atau melalui laman PT Railink. Cahyo (43), yang berminat mencoba kereta bandara, sudah mencoba aplikasi tersebut, tetapi gagal.
Meskipun pelayanan pencetakan tiket dinilai belum maksimal, tetapi Made dan Cahyo cukup puas setelah mencoba layanan kereta Bandara Soekarno- Hatta. Bagi mereka, kondisi stasiun, kereta, dan waktu tempuh cukup memadai.
”Harapannya, harga tiket kereta tidak lebih dari Rp 100.000,” kata Made dan Cahyo yang ditemui terpisah.
Pengenalan
Menurut Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto uji coba memang hanya bersifat pengenalan kepada masyarakat umum. PT Railink sebagai operator ingin mengetahui masukan penumpang sehingga pelayanan bisa dievaluasi dan lebih baik. ”Antusiasme masyarakat cukup baik di awal berlakunya uji coba berbayar hari ini,” ujar Heru.
PT Railink adalah anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero). Perusahaan ini mengoperasikan kereta api bandara yang pertama, yakni kereta dari Medan ke Bandara Kualanamu (Sumatera Utara) pada 2013.
Nantinya, KA Bandara Soekarno-Hatta akan melayani penumpang di lima stasiun, yaitu Stasiun Manggarai, Stasiun BNI City, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, pada tahap uji coba untuk umum, kereta belum melayani penumpang naik dan turun di Stasiun Manggarai. Sebab, di stasiun itu masih berlangsung proses pembangunan peron dan jalur KA bandara oleh Kementerian Perhubungan. Namun, saat ini KA bandara melayani penumpang di Stasiun BNI City, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta.
Saat ini, dari 10 rangkaian kereta, baru enam yang dioperasikan. Setiap rangkaian memiliki 6 kereta dengan kapasitas 272 penumpang.
Peneliti Institut Studi Transportasi, Deddy Herlambang, menilai, layanan dan kinerja KA Bandara Soekarno-Hatta sejauh ini tidak memiliki masalah yang berarti. Namun, Deddy menekankan perlunya sinkronisasi dengan kereta-kereta lain. Sebab, rel yang digunakan masih harus berbagi dengan kereta lain.
Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro, Senin lalu, mengatakan, Kemenhub, KAI, dan Railink telah menyinkronkan perjalanan kereta. Edi memastikan, tak akan ada gangguan perjalanan. (DD15)