JAKARTA, KOMPAS - Kepemilikan saham di PT Bank Danamon Indonesia Tbk segera beralih setelah The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd menyepakati perjanjian jual beli saham bersyarat dengan Asia Finansial (Indonesia) Pte Ltd dan entitas lain. Peralihan 73,8 persen saham itu akan berlangsung dalam tiga tahap.
Setelah proses peralihan kepemilikan saham ini tuntas, maka The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd (MUFG) akan menjadi pemegang saham terbesar di Danamon.
Siaran pers Bank Danamon, Selasa (26/12), menyebutkan, Danamon telah menerima pemberitahuan mengenai perjanjian jual beli saham bersyarat itu. Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd atau AFI adalah anak perusahaan yang dimiliki Fullerton Financial Holdings Pte Ltd.
Berdasarkan data di laman Bank Danamon, AFI memiliki 67,37 persen saham Danamon per 30 November 2017.
Siaran pers MUFG menyebutkan, investasi strategis di Bank Danamon itu akan mendorong strategi pertumbuhan MUFG di Asia dan Oseania. Selain itu, akan berkontribusi terhadap perkembangan perbankan di Indonesia.
CEO MUFG untuk wilayah Asia dan Oseania Takayoshi Futae mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan aliansi ini untuk memperlancar arus bisnis RI dan Jepang dan berkontribusi untuk ekonomi ASEAN.
Sementara Tow Heng Tan, Direktur Fullerton Financial Holdings, mengatakan, akan tetap berada di Danamon sebagai pemegang saham. ”Indonesia merupakan pasar yang dinamis dan kami optimistis dengan pertumbuhan dan potensinya di jangka panjang serta pertumbuhan dan potensi sektor jasa keuangannya,” ujarnya.
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta A Tony Prasetiantono yang dihubungi dari Jakarta, berpendapat, investor tertarik memperbesar kepemilikan saham di Bank Danamon karena bank ini masih bisa dikembangkan. ”Perusahaan Jepang sedang berekspansi ke luar negaranya. Indonesia menarik karena masih tersedia ruang untuk tumbuh,” katanya. (IDR)