logo Kompas.id
EkonomiProgram Desa Mandiri Benih...
Iklan

Program Desa Mandiri Benih Belum Optimal

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xZBFgM2lIzq53ZSr7NbIlAXI_fo=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F08%2F459652_getattachmentfd199a03-42f4-4e0a-92c9-0b87130056dc451037.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Petani di Desa Pudak, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, memeriksa kondisi tanaman padi menjelang akan dipanen, Rabu (2/8/2017). Pertanian organik dihidupkan kembali di wilayah itu sebagai solusi untuk petani bertanam tanpa bakar lahan. Kandungan hara yang biasanya diasup melalui pembakaran lahan, digantikan dengan pupuk organik.

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah dipandang belum optimal melaksanakan program 1.000 desa mandiri benih dan pertanian organik. Keduanya merupakan sebagian sasaran nawacita yang ingin diraih pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam kurun 2014-2019.

Hal ini mengemuka dalam paparan akhir tahun Serikat Petani Indonesia (SPI), di Jakarta, Rabu (27/12). Ketua Departemen Luar Negeri Badan Pengurus Pusat Serikat Petani Indonesia (SPI) Zainal Arifin Fuad menyampaikan, pemerintah terlihat enggan melaksanakan program 1.000 desa mandiri benih dan 1.000 desa pertanian organik. Hal itu tecermin dari masih tingginya alokasi anggaran untuk subsidi benih dan pupuk anorganik.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000