Head of Research Savills Indonesia Anton Sitorus, akhir pekan lalu, mengemukakan, kondisi perekonomian 2018 diprediksi tak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Pelaku bisnis cenderung akan melihat dan menunggu rencana ekspansi hingga sesudah Pemilihan Umum 2019.
Di subsektor kondominium, pasar apartemen kian dilirik generasi milenial. Ada kecenderungan generasi milenial memilih apartemen yang dilengkapi banyak fasilitas dan kemudahan akses ke pusat kota. Lokasi apartemen di tengah kota pun jadi pilihan. ”Ini sejalan dengan rencana pemerintah membangun kawasan hunian dan bisnis yang terhubung angkutan massal (TOD),” kata Anton.
Luas hunian pada proyek-proyek TOD yang dikerjakan BUMN setidaknya 32 meter persegi. Pada beberapa kawasan, TOD yang dibangun BUMN, selain pembangunan unit hunian, pengembang juga menyediakan ruang untuk menampung aktivitas usaha rintisan (startup).
Anton menambahkan, tahun ini jumlah pasokan apartemen hak milik (strata title) di Jabodetabek diprediksi mencapai dua kali lipat dibandingkan tahun 2017 yang berjumlah 138.000 unit. Pemerintah terus mendorong pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) untuk masyarakat berpenghasilan menengah bawah.
Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Intiland Development Tbk Theresia Rustandi mengemukakan, tahun ini pihaknya berencana menyelesaikan beberapa proyek properti dan menggarap proyek baru. Hal itu di antaranya proyek dengan pangsa pasar generasi milenial. ”Kami melihat pasar properti untuk milenial potensial dikembangkan,” kata Theresia.
Perkantoran
Tren perkantoran untuk generasi milenial juga berkembang di tengah melemahnya pertumbuhan subsektor perkantoran di Jabodetabek. Tahun 2017, pasokan ruang sewa kantor di kawasan pusat bisnis (CBD) Jakarta berkisar 515.000 meter persegi, sedangkan serapan ruang sewa kantor hanya 85.000 meter persegi. Di kawasan pusat bisnis (CBD) Jakarta, tingkat kekosongan ruang sewa kantor mencapai 21,5 persen. Penyerapan perkantoran didominasi gedung perkantoran grade A dan premium.
Pendorong permintaan ruang sewa perkantoran tahun lalu bersumber dari usaha rintisan e-dagang. Bisnis yang didominasi generasi milenial ini mulai mengekspansi perkantoran di kawasan pusat bisnis Jakarta (CBD). Tokopedia, Traveloka, dan Shopee menjadi penyewa utama perkantoran di CBD.
”Dulu okupansi kantor terpusat pada industri perbankan dan pertambangan. Sekarang, muncul industri baru yang mengisi perkantoran di pusat bisnis Jakarta. Perlu pendekatan dengan konsep tren untuk menarik segmen milenial,” kata Anton.
Ia memprediksi kebutuhan ruang kantor akan makin fleksibel dan dinamis. Hal itu terlihat dari berkembangnya penyediaan ruang kerja bersama (co-working space) yang menawarkan tarif sewa ruang kantor sesuai pemakaian, yakni tarif per jam, per hari, atau per bulan. (LKT)