Usaha Rintisan Digital Bakal Ubah Strategi Perusahaan Properti
Oleh
Andreas Maryoto
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perusahaan pengelola dan konsultan investasi properti JLL menyebutkan, usaha rintisan berbasis properti dan teknologi atau proptech bakal menjadi disruptor terbaru dalam industri real estate. Usaha rintisan ini kemungkinan akan memiliki perkembangan cepat pada tahun 2018.
Perusahaan-perusahaan usaha rintisan ini di Asia Pasifik telah menerima 60 persen atau sekitar 4,8 miliar dollar AS dari 7,8 miliar dollar AS miliar yang dihimpun perusahaan-perusahaan usaha rintisan proptech global sejak tahun 2013 sampai 2017. Managing Director, Markets and Integrated Portfolio Services JLL Asia Pacific, Jeremy Sheldon mengatakan, dalam siaran pers pada Jumat (4/1) dalam jangka panjang, digitalisasi layanan, adopsi, dan otomatisasi dari internet untuk semua urusan (IOT) akan berdampak signifikan terhadap strategi perusahaan real estate, struktur tim, serta proses-proses yang dilakukan.
”Pengenalan sistem dan perangkat IOT yang merupakan sistem pintar dan alat-alat yang beroperasi melalui jaringan akan mendorong pemanfaatan dan kinerja portofolio real estate secara transparan. Bangunan-bangunan pintar akan membantu pemilik bangunan dan penghuni memperbaiki kinerja dan menghemat biaya,” katanya.
Sementara itu, meskipun pengaturan biaya merupakan prioritas dalam pengelolaan bisnis, tetapi kini pencarian terhadap karyawan yang berbakat tidak kalah pentingnya. Banyak organisasi yang menggunakan tempat kerja untuk meningkatkan keterlibatan karyawan, menarik serta mempertahankan bakat, dan pada tahun 2018 perusahaan-perusahaan yang menggunakan co-working space akan terus berkembang.
Perusahaan yang menawarkan ruang dengan fasilitas berteknologi tinggi, personal, dan inovatif—seperti ruang kerja kolaboratif, makanan dan minuman, area gim dan ruang kesehatan—akan menciptakan pengalaman yang menonjol dan menarik karyawan dengan bakat-bakat terbaik untuk bekerja di perusahaan tersebut.
”Perubahan untuk menciptakan pengalaman holistik adalah awal perubahan dari konsep ruang kantor. Ruang kerja masa depan harus dapat memenuhi kebutuhan karyawan, sekaligus mendorong efektivitas dan tingkat keterlibatan,” kata Sheldon.