Mantan Menteri Keuangan periode 1988-1993, Johanes Baptista (JB) Sumarlin, genap berusia 85 tahun pada 7 Desember 2017. Kendati lebih dari dua dekade tidak lagi berkecimpung di pemerintahan, peran dan jasanya dalam membangun perekonomian Tanah Air masih bisa dinikmati masyarakat Indonesia.
Ekonom yang saat ini masih aktif menjabat sebagai anggota Dewan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pernah memegang berbagai jabatan pada pemerintahan, antara lain Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Menteri Keuangan.
Pemikiran dan rekam jejak JB Sumarlin kembali bergaung di acara ”Malam Syukur Perjalanan Hidup 85 Tahun JB Sumarlin” di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (11/1) malam. Tamu dari kalangan birokrasi dan akademisi yang hadir dalam acara yang digelar Forum Sahabat itu menghidupkan kembali cita-cita Sumarlin untuk membangun bangsa Indonesia menjadi sejahtera sesuai konteks di era kini.
Para tamu yang hadir di acara kemarin menyatakan, Sumarlin berkontribusi maksimal dalam setiap jabatannya sebagai birokrat. Salah satu gebrakan Sumarlin yang bersejarah dan berdampak besar bagi perekonomian Indonesia adalah Paket Deregulasi Perbankan pada akhir 1988 untuk mengatasi kejatuhan harga minyak dan gas bumi serta devaluasi rupiah pada periode 1988-1986. ”Bangsa kita membutuhkan pengemudi yang bisa membawa negara maju ke depan seperti JB Sumarlin. Sayangnya, kebanyakan bangsa kita adalah penumpang yang tinggal duduk dan mengikuti arus,” kata Menteri Pertambangan dan Energi pada 1978-1988, Subroto.
Antonius Widyatma Sumarlin, anak kandung Sumarlin, yang mengajar di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya, menyebutkan, ayahnya adalah sosok pengabdi yang total membela kepentingan orang lain. Nilai-nilai ini diharapkan menular kepada seluruh keturunan Sumarlin dan orang-orang di dekatnya. (Dimas Waraditya Nugraha)