logo Kompas.id
EkonomiRibut soal Impor Beras
Iklan

Ribut soal Impor Beras

Oleh
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0zJpppGEwGS6B_lkWtY9yzWT6ig=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2F503785_getattachment5af3be56-dbd0-4fc2-a838-859f736c3904495169.jpg
handining

Awal tahun ini, pemerintah terpaksa mengimpor beras. Jumlahnya sekitar 500.000 ton. Beras ini diharapkan masuk pada akhir Januari ini. Setiap kali pemerintah mengimpor beras, selalu terjadi keributan. Mengapa? Ada dua penyebab, pemerintah tidak memberi sinyal yang jelas tentang perberasan dan sejarah impor beras yang jarang bersih.

Hingga Desember tahun lalu, pejabat Kementerian Pertanian masih percaya diri bahwa Indonesia tak perlu impor beras alias swasembada. Pernyataan ini membingungkan beberapa kalangan karena tanda-tanda kenaikan harga beras sudah muncul. Waktu penanaman padi yang mundur dan perubahan cuaca menjadi tanda awal. Kemudian, harga beras medium 1 berdasarkan pemantauan di Pasar Induk Beras Cipinang naik dari Rp 11.250 menjadi Rp 11.500 per kg. Kenaikan harga muncul karena pasokan di pasar berkurang. Otomatis mereka yang paham soal beras tak yakin dengan swasembada yang sering didengungkan.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000