144 Jembatan Gantung Dibangun
JAKARTA, KOMPAS — Tahun ini, pemerintah berencana membangun 144 jembatan gantung desa di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah itu masih dapat bertambah sesuai dengan kebutuhan setiap wilayah.
Anggaran yang disiapkan untuk membangun jembatan gantung desa senilai Rp 600 miliar.
”Sudah ada permintaan untuk membangun jembatan gantung dan kami juga melihat kondisi lapangannya. Untuk tahun ini, kami berangkat dari 144 jembatan gantung. Nanti bisa ditambah lagi,” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi Moerwanto, Jumat (19/1), di Jakarta.
Tahun ini, pemerintah masih memiliki proyek pembangunan jembatan gantung sisa tahun sebelumnya 28 buah, yang akan dipasang tahun ini. Secara rata-rata, pembangunan jembatan gantung memerlukan dana Rp 4 miliar-Rp 5 miliar per unit, yang terdiri dari bangunan jembatan atas dan bangunan bawah. Adapun anggaran yang disiapkan untuk bangunan bawah pembangunan jembatan gantung tahun ini Rp 584,5 miliar.
Arie menambahkan, kerangka jembatan gantung yang disiapkan memang dengan bentang 40-120 meter. Meski demikian, pihaknya kini tengah menyiapkan pembangunan jembatan gantung dengan bentang minimal 300 meter. Jembatan gantung tersebut sangat diperlukan untuk mobilitas penduduk yang tinggal di pegunungan Papua. ”Kami harus bekerja sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR untuk melaksanakannya. Ini di luar 144 jembatan tadi dan bersifat khusus,” kata Arie.
Menurut Arie, ada banyak permintaan untuk membangun jembatan gantung di daerah. Namun, pemerintah harus menyeleksi dan memprioritaskan jembatan yang mendukung pendidikan anak-anak.
Dalam menyeleksi permintaan pembangunan jembatan gantung, pemerintah akan mendahulukan pemerintah daerah yang bersedia merawat jembatan gantung yang telah selesai dibangun. Sebab, jembatan gantung yang telah selesai dibangun akan dihibahkan kepada pemda sehingga pengelolaannya pun dilakukan pemda. Pemda akan dibimbing untuk merawat dan mengoperasikan jembatan gantung.
Selain membangun jembatan gantung yang menjadi program 2018, lanjut Arie, pihaknya juga berencana membangun jembatan gantung untuk penanganan bencana, yakni lima jembatan di Kabupaten Pacitan (Jawa Timur) dan tiga jembatan di Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta).
Tol diresmikan
Sementara itu, menurut rencana, sebagian jalan tol di ruas Bakauheni-Terbanggi Besar akan diresmikan Minggu (21/1) besok. Bagian yang diresmikan adalah Pelabuhan Bakauheni- Bakauheni (paket 1 segmen 1C) dan Lematang-Kota Baru sepanjang 14 kilometer.
Menurut Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, kedua segmen tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat. Untuk sementara, ada kemungkinan pengguna tol tidak dikenai tarif jika melewati ruas tersebut sehingga nantinya tersambung dengan segmen lain.
”Pengoperasian tersebut menjadi penanda sekaligus penyemangat untuk segera menyelesaikan segmen-segmen yang lain,” katanya. (NAD)