Macet? Terbang Saja...!
Kondisi lalu lintas di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan sekitarnya makin tak bisa ditebak. Padahal, kegiatan ekonomi dan kegiatan lain tak pernah berhenti.
Pemerintah sudah berupaya menyediakan berbagai alternatif sarana transportasi. Namun, tetap saja, kebutuhan sarana transportasi yang cepat selalu ada. Ambil contoh, pebisnis yang tidak ingin kehilangan peluang memperbesar bisnisnya gara-gara terhalang lalu lintas yang sedang tak bersahabat.
Jeli memanfaatkan peluang itu, PT Whitesky Aviation menyediakan moda angkutan helikopter bagi warga perkotaan. Moda yang diberi nama Helicity itu tak hanya disediakan bagi mereka yang ingin beranjak dari satu lokasi menuju lokasi lain di wilayah Jabodetabek dengat cepat. Namun, layanan terbang menggunakan helikopter itu juga disediakan untuk keperluan pariwisata.
Masyarakat yang ingin berkeliling menikmati lanskap Jakarta dari udara bisa memesan Helicity. Atau, ingin bepergian dari Jakarta ke Bandung (Jawa Barat) dan Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), juga bisa memesan layanan terbang ini. Bahkan, pasien yang membutuhkan pertolongan medis dengan segera juga bisa dilayani.
Menurut CEO PT Whitesky Aviation Denon Prawiraatmadja, Helicity akan melayani area Jakarta dan kota penyangga
disekitarnya serta Kepulauan Seribu, Banten, dan Bandung. ”Rute-rute itu ditetapkan Kementerian Perhubungan Indonesia,” ujar Denon, beberapa waktu lalu.
Keberadaan moda transportasi udara ini untuk melengkapi moda transportasi lain yang sudah ada di Indonesia. Menurut Denon, kemajuan transportasi di Indonesia cukup pesat. Hal itu tecermin, antara lain, dari peresmian kereta Bandara Soekarno-Hatta, pembangunan jaringan angkutan massal cepat (MRT) dan kereta ringan (LRT), serta kereta cepat Jakarta-Bandung.
Namun, kebutuhan terhadap angkutan udara yang cepat dan eksklusif dalam jarak dekat diyakini tetap ada.
Masyarakat yang ingin menggunakan Helicity mesti membayar Rp 7 juta per helikopter untuk terbang selama 15 menit. Tarif ini berlaku untuk penerbangan di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dalam waktu 15 menit, helikopter dapat membawa penumpang dari satu lokasi ke lokasi tertentu, misalnya dari Cengkareng (Banten) ke Semanggi (Jakarta) atau dari BSD City (Banten) ke Sudirman (Jakarta).
Pariwisata
Kehadiran Helicity juga mendukung perkembangan industri pariwisata Indonesia, salah satunya melalui program Wonderful Indonesia yang melibatkan sejumlah pihak dalam promosi pariwisata Indonesia. PT Whitesky Aviation ikut terlibat dalam program itu.
Untuk menikmati pemandangan Jakarta dari udara, masyarakat bisa mengikuti program Wonderful Joy Flight. Kegiatan yang berlangsung pada 5 Desember 2017 hingga 5 Januari 2018 itu berupa terbang keliling Jakarta.
Business Development and Marketing Director Whitesky Avition Ari Nurwanda menjelaskan, peminat Wonderful Joy Flight dikenai tarif Rp 5,6 juta per 15 menit per helikopter. Dengan kapasitas tiga penumpang, setiap orang dikenai biaya hampir Rp 1,9 juta.
”Respons masyarakat cukup baik. Mereka adalah keluarga-keluarga muda,” kata Ari.
Kejelian memanfaatkan peluang juga dilakukan Grab Indonesia. Pada pertengahan tahun lalu, Grab Indonesia mengoperasikan GrabHeli, layanan tamasya udara menggunakan helikopter. Program ini ditujukan bagi pengguna dan mitra terbaik layanan transportasi melalui aplikasi ini. Area lepas landas helikopter ada di sekitar Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan.
Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar mengatakan, GrabHeli dirancang untuk memberikan pengalaman tamasya udara di sekitar Jakarta. Grab Indonesia sengaja mencari pengguna atau mitra yang loyal sepanjang 2017 untuk menjajal layanan tersebut tanpa dipungut biaya.
Grab Indonesia mengirimkan notifikasi melalui aplikasi bagi 30 pengguna terpilih. Mereka dipilih berdasarkan jumlah perjalanan paling banyak dalam setahun.
Pada 10-11 Juni 2017, Grab menyediakan delapan jadwal operasi GrabHeli, dari pukul 14.15 hingga 17.45. Setiap jadwal terbang hanya boleh digunakan maksimal empat penumpang. Perjalanan tamasya udara memakan waktu 15 menit. Kesempatan mengudara pun jadi terasa eksklusif karena hanya diberikan bagi pengguna terpilih.
Peluang
Meski demikian, ujar Mediko, GrabHeli belum tersedia bagi pengguna lain atau pengguna umum. Program tamasya udara itu merupakan wujud apresiasi bagi pengguna dan mitra loyal.
”Kami masih mempertimbangkan potensi permintaan layanan helikopter dari masyarakat. Kami juga masih berdiskusi seputar tarif dan operator helikopter yang pas menjadi mitra GrabHeli pada masa mendatang,” tutur Mediko.
Terkait peluang bagi Grab Indonesia untuk menyediakan transportasi udara menggunakan helikopter, Mediko mengatakan, peluang itu masih dibahas. ”Yang pasti, kami berusaha menawarkan pilihan layanan transportasi berkualitas dan berkelas, tetapi harganya tetap terjangkau,” lanjutnya.
Bagi Whitesky Aviation, peluang menggarap transportasi udara menggunakan helikopter layak ditingkatkan. Keseriusan perusahaan itu antara lain direalisasikan dengan cara menambah 30 helikopter tipe 505 produksi Bell Helicopters.
Tuntutan konsumen layak dijawab dengan layanan yang menawarkan kemudahan. Macet? Terbang saja...!
(Mediana/M Clara Wresti)