JAKARTA, KOMPAS — Membuka rekening bank kini tidak perlu antre, membawa banyak dokumen, dan repot tanda tangan. Dengan teknologi bank digital, membuka rekening bank cukup dilakukan di kedai kopi. Dalam durasi 2 menit, rekening bank sudah bisa digunakan.
Bank DBS Indonesia, Rabu (24/1), menyatakan keseriusannya mengembangkan layanan bank digital dengan mengusung teknologi yang memungkinkan verifikasi biometrik. Dengan itu, nasabah dapat membuka rekening dalam waktu yang relatif singkat.
Bank digital membuat nasabah tak perlu repot-repot datang ke bank, mengantre, membawa berkas, dan menandatanganinya.
Melalui teknologi biometrik, nasabah hanya perlu mengunduh aplikasi dan menyiapkan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Proses membuka rekening tidak dilakukan di kantor cabang, tetapi di kedai kopi.
Saat ini, Bank DBS telah menjalin kerja sama dengan 21 kedai kopi di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Di kedai kopi tersebut, disiapkan satu unit mesin biometric station.
Adapun calon nasabah hanya perlu datang ke kedai kopi yang telah menjadi rekanan Bank DBS. Di sana pihak bank telah menyiapkan biometricstation yang bisa digunakan untuk membuka akun rekening.
Calon nasabah terlebih dahulu harus mengunduh aplikasi ”digibank by DBS” lalu mengisi informasi pribadi.
Setelah itu, calon nasabah diminta menempelkan e-KTP di biometricstation dan memverifikasi sidik jari. Dalam 2 menit hingga 5 menit, akun Bank DBS sudah siap digunakan.
”Kami bertransformasi ke bank digital. Semua aktivitas perbankan bisa dilakukan di kedai kopi dalam satu aplikasi perbankan,” ujar Head of Digital Banking PT Bank DBS Indonesia Leonardo Koesmanto di Jakarta.
Terdapat beberapa keuntungan bagi nasabah yang membuka akun bank digital di kedai kopi.
Keuntungan tersebut antara lain mendapatkan potongan harga 20 persen untuk menikmati secangkir kopi, tidak ada batasan setoran minimum, bunga 3 persen dari penempatan rupiah pertama, kemudahan transfer dana ke bank lain tanpa dikenai biaya, dan bunga deposito hingga 5,75 persen per tahun.
Leonardo menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan kedai kopi lantaran melihat kecenderungan saat ini, yakni menikmati kopi menjadi bagian dari gaya hidup.
Menurut Leonardo, kedai kopi ramai dijadikan tempat berkumpul dan bersantai para pekerja kantoran. Selain itu, katanya, generasi milenial yang melek teknologi juga suka menyambangi kedai kopi.
Layanan bank digital ini sudah diluncurkan Bank DBS sejak 29 Agustus 2017. Pada awalnya, Bank DBS memulai dengan 90 nasabah per hari.
Saat ini, menurut Leonardo, perkembangan jumlah nasabah sudah mencapai 1.000 nasabah per hari. Ia menambahkan, pihaknya berinvestasi sebesar 200 juta dollar Singapura guna mengembangkan teknologi ini di India dan Indonesia.
”Kami menargetkan dapat mencapai 3,5 juta nasabah dalam 5 tahun mendatang,” ucap Leonardo. (DD10)