Grup Santini Gandeng Mitsubishi Bangun Gedung Perkantoran 50 Lantai

WINDAS DEVELOPMENT

Sebuah gedung perkantoran baru setinggi 50 lantai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/1), mulai dibangun di lahan seluas 16.000 meter persegi. Gedung yang dinamakan Daswin Office Tower itu direncanakan selesai pada 2021.

JAKARTA, KOMPAS — Sebuah gedung perkantoran baru setinggi 50 lantai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (26/1), mulai dibangun di lahan seluas 16.000 meter persegi. Gedung yang dinamakan Daswin Office Tower itu direncanakan selesai pada 2021.

Gedung perkantoran ini milik PT Windas Development, gabungan Santini Group dan The Gesit Companies, yang menggandeng perusahaan properti terbesar Jepang, Mitsubishi Estate Co Ltd.

PT Windas Development menunjuk Shimizu-Total Bangun Persada Joint Operation sebagai kontraktor desain dan membangun proyek ini dan Mitsubishi Jisho Sekkei Inc yang mengerjakan desain arsitekturnya. Dari Santini Group, diwakili di antaranya Sofjan Wanandi dan Luki Wanandi.

Gedung parkantoran ini dikombinasikan dengan fasilitas ritel dan ruang multifungsi di lantai bawah, memiliki luas lantai lebih dari 140.000 meter persegi.

Daswin Office Tower merupakan proyek kerja sama antara The Gesit Companies, Mitsubishi Estate Asia, Santini Group, dan Shimizu Corporation. Dari The Gesit Companies, diwakili oleh Jahja Soetoyo dan Jacob Soetoyo.  Dari Mitsubishi Estate, hadir Jo Kato dan Atsushi Nakajima, dan dari Shimizu Corporation hadir Haruhiko Washimi.

• Grup Santini Bangun Gedung Perkantoran di Jakarta dan Hotel di Manado

Dalam percakapan dengan Kompas pekan lalu, Presiden Direktur Santini Group Luki Wanandi mengatakan, gedung perkantoran itu dibangun bersama Mitsubishi Estate, landlord terbesar di Jepang, dan ini merupakan investasi pertama Mitsubishi di Indonesia.

KOMPAS/ROBERT ADHI KUSUMAPUTRA

Luki Wanandi, Presiden Direktur Santini Group dan Pakarti Yoga Group, serta Deputy Chairman Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)

”Proyek ini diharapkan meningkatkan kembali investasi asing dari negara Asia. Investor akan melihat salah satu pemain properti terbesar di Jepang sudah berinvestasi di Indonesia sehingga diharapkan multiplier effect-nya ada,” kata Luki Wanandi. (*/KSP)